Suara.com - Negara-negara barat telah menyepakati untuk memberikan sanksi kepada Rusia dengan memblokir bank dari SWIFT. Kebijakan negara-negara barat ini sebagai sanksi atas serangan dan invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina dalam beberapa waktu ini. Apa itu SWIFT?
Sejumlah negara yang mengumumkan sanksi tersebut seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan beberapa negara di Eropa. Sanksi tersebut menjadi hukuman finansial yang dapat melumpuhkan perekonomian Rusia yang kini menginvasi Ukraina. Lantas apa itu SWIFT? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Apa itu SWIFT?
SWIFT merupakan singkatan dari Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication. Dikutip dari Investopedia, SWIFT adalah sistem transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan di seluruh dunia.
SWIFT menjadi jaringan pengiriman pesan yang digunakan bank dan lembaga keuangan untuk mengirimkan dan menerima informasi transaksi secara cepat dan aman. Hingga saat ini, sudah ada 11 ribu lembaga keuangan yang tergabung ke dalam SWIFT.
SWIFT pertama kali didirikan pada tahun 1963 dengan 239 bak di 15 negara di dunia. Pada tahun 1977, SWIFT kian meluas hingga ke 518 institusi di 222 negara. Hingga saat ini, SWIFT telah memiliki 9 ribu pengguna di lebih dari 200 negara di seluruh dunia yang menggunakan SWIFT sebagai jaringan transaksi pembayaran.
Tujuan awal dibentuknya SWIFT adalah untuk memfasilitasi komunikasi tentang treasury dan transaksi koresponden. Namun, SWIFT telah meluas ke bank, pialang, bisnis perusahaan, kliring, perusahaan manajemen aset, bursa dan masih banyak lainnya.
Pada sistem transaksi pembayaran, SWIFT memberikan kode unik kepada setiap bank maupun lembaga keuangan dengan 8 hingga 11 karakter yang membuat transaksi ini sudah terjamin akan keamanannya. Pada tahun 2021, rara-rata bank maupun lembaga keuangan mengirimkan 42 juta pesan per hari melalui SWIFT.
Baca Juga: Mantan Miss Ukraina Ikut Angkat Senjata Melawan Tentara Rusia, Lulusan Manajemen dan Mampu 5 Bahasa
Dampak Pemblokiran SWIFT terhadap Rusia
Dengan dikeluarkannya Rusia dari SWIFT, tentu dapat mempersulit keuangan Rusia. Rusia tidak akan bisa mengakses ke pasar keuangan di seluruh dunia yang dapat mempersulit perusahaan dan individu dalam membayar ekspor dan impor.
Demikian adalah informasi mengenai apa itu SWIFT Rusia beserta dampak dari pemblokirannya terhadap Rusia dikarenakan sanksi ekonomi usia melakukan invasi ke Ukraina.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
-
Pengantin Ukraina Ini Menikah di Tengah Ledakan Bom, Langsung ke Medan Perang
-
Hari Kelima Perang Rusia Vs Ukraina, Rentetan Ledakan Bersahutan Di Ibu Kota Kiev Hingga Kharkiv
-
5 Negara Terbesar di Dunia Lengkap dengan Luas Wilayah dan Populasinya, Rusia Punya Wilayah Paling Luas
-
Invasi Rusia Berbuntut Sanksi FIFA, Dilarang Pengibaran Bendera dan Lagu Kebangsaan
-
5 Bahaya Radiasi Nuklir yang Mengancam Kesehatan, Senjata Mematikan yang Disiapkan Rusia Serang Ukraina
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar