Suara.com - Dinas Kesehatan Ponorogo tidak berhasil menghabiskan selutuh jatah vaksin AstraZeneca.
Dari 7.700 dosis AstraZeneca, sebanyak 5.570 dosis mengalami kedaluwarsa.
Ribuan dosis vaksin itu kini disimpan di gudang Farmankes Dinas Kesehatan Ponorogo.
Di Indonesia, ribuan dosis AstraZeneca kedaluwarsa baru pertamakali ini terjadi, kata Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ponorogo Mietha Ferdiana Putri, Selasa (1/3/2022).
Sebelumnya pernah terjadi, tetapi vaksin Sinopharm yang usianya memang pendek dan jumlahnya tidak terlalu banyak.
Mietha menyebut vaksin mengalami kedaluwarsa karena jumlah peminatnya sedikit.
Jumlah peminat vaksin AstraZeneca lebih sedikit, kata dia, karena kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi tinggi. Umumnya KIPI yang ditimbulkan tidak membahayakan, seperti demam yang terjadi dalam beberapa hari setelah vaksinasi.
“Jadi kan ada yang sudah divaksin, dan tahu vaksinnya AstraZeneca akhirnya warga yang lain tidak mau,” kata dia.
Diterima sudah mendekati kedaluwarsa
Baca Juga: Ketahui Beragam Efek Samping Vaksin Booster, Bisa Tergantung Jenis dan Kondisi Tubuh
Pada waktu 7.700 dosis vaksin AstraZeneca diterima Dinas Kesehatan Ponorogo, sudah mendekati tanggal kedaluwarsa: 24 Februari.
Dalam beberapa hari, Dinas Kesehatan Ponorogo gencar mempercepat vaksinasi tahap pertema dan kedua maupun booster. Tapi tidak berhasil menghabiskan vaksin.
“Ya targetnya bisa habis, kalaupun tidak ya bisa dikembalikan mungkin ratusan. Pas tanggal 24 itu masih boleh disuntikkan, asal sebelum pukul 24.00 WIB,” katanya.
Heni menjelaskan meski mendekati tanggal kedaluwarsa, efektivitas vaksin AstraZeneca tetap sama. Yang terpenting tidak melewati tanggal kedaluwarsa. [Beritajatim]
Berita Terkait
-
Bikin Heboh Vaksin AstraZeneca Akui Timbulkan Efek Samping Langka
-
Penerima Vaksin AstraZeneca Alami Cedera Otak Permanen, Menkes: Benefit Lebih Besar dari Risiko
-
Mengenal Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome, Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang Heboh di Inggris
-
Heboh Vaksin AstraZeneca Beri Efek Samping Pembekuan Darah, Menkes Budi Gunadi Sadikin Buka Suara
-
Terpopuler Kesehatan: Vaksin Astrazeneca Cegah Kematian Covid-19, Skrining Cacar Monyet dengan Orientasi Seksual?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan