Suara.com - PT Pertamina Persero meminta konsumen yang mampu LPG 12 kg untuk tidak beralih mengkonsumsi LPG 3 Kg, imbas dari makin naiknya harga LPG 12 Kg. Saat ini, LPG 12 kg kini dibanderol sekitar Rp200 ribu.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, konsumen LPG 12 kg atau non subsidi sebenarnya untuk segmentasi kelas menengah ke atas. Sedangkan, LPG 3 kg hanya diberikan untuk golongan masyarakat miskin.
"Kami menghimbau agar pengguna LPG Nonsubsidi tidak beralih ke LPG subsidi," ujar Irto saat dihubungi Suara.com, Jumat (4/3/2022).
Dalam hal ini, lanjut dia, Pertamina bakal memastikan ketersediaan stok LPG 12 kg maupun 3 kg dengan cara melakukan pengecekan dan pemantauan dalam penyaluran LPG tersebut.
"Selain itu, kami juga terus akan melakukan edukasi untuk memastikan penyaluran LPG yang tepat sasaran, ini akan dilakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder dan masyarakat," ucap dia.
Harga gas non subsidi berukuran 12 kilogram kembali mengalami kenaikan. Kini harga gas 12 kg menjadi Rp200 ribu.
Salah seorang penjual gas, Dadiyono mengatakan, kenaikan harga gas 12 kg sudah tiga kali terjadi.
Mulanya ia menjual gas seharga Rp150 ribu untuk ukuran 12 kg. Kemudian ada kenaikan, sehingga harga menjadi Rp170 ribu pada bulan Januari.
"Nah ini dengar-dengar ada kenaikan lagi. Katanya (agen) menjual harga Rp200 ribu, wah ini namanya ngerepotin konsumen," tutur Dadi saat ditemui di Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (1/3).
Baca Juga: Harga Elpiji Nonsubsidi 12 Kilogram Tembus Rp199.000, Agen: Pengaruhi Jumlah Penjualan
Saat ini, Dadi merasa tidak ada dampak baginya, karena ia tidak menyetok gas berukuran 12 kg. Ia memesan gas tersebut jika ada permintaan dari masyarakat.
"Kami gak stok. Kalau kami stok permintaannya gak ada, kami rugi karena barang numpuk. Jadi begitu ada yang pesen, baru saya pesan biar dikirim," jelasnya.
Saat ini, banyak masyarakat yang lari memilih gas bersubsidi yang berukuran 3 kg. Namun, Dadi tidak menjual gas bersubsidi ke orang yang dianggap mampu.
"Kenaikan harga gas non subsidi ini, orang bakal beralih ke gas ke yang subsidi, yang 3 kg. Tapi saya gak jual kalau yang beli orang kaya, kan ini buat rakyat miskin (gas 3 kg)," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini