Rudi meneruskan, rakyat Ukraina dan Rusia juga membuktikan dirinya sebagai patriot dan pahlawan besar dalam membela dan mempertahankan Tanah Air Soviet dari invasi brutal rezim Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.
Keduanya, juga memberikan sumbangan besar pada Front Pertempuran Kedua di Timur dalam Perang Dunia II yang sejatinya merupakan perang negara-negara imperialis II.
"Rakyat Ukraina serta Rusia memiliki jasa tak terlupakan dalam mengalahkan Nazi Jerman, ketika Tentara Merah Uni Soviet menjadi kekuatan yang pertama-tama berhasil menduduki Jerman pada tahun 1945 dan menggulingkan kekuasaan Adolf Hitler Nazi Jerman."
Rudi menjelaskan, Ukraina dan Rusia juga berhasil membangun modernisasi di bawah USSR. Namun, akibat garis keliru di bidang politik dan ekonomi era Uni Soviet pada akhir 1950-an, membuat perpecahan dan kebangkrutan Uni Soviet tidak terhindarkan.
Bubarnya Uni Soviet, pada akhirnya juga diiringi hancurnya Pakta Warsawa, yakni aliansi pertahanan politik militer sebagai tandingan terhadap North Atlantic Treaty Organization NATO.
Setelahnya, banyak negara-negara yang menjadi penyusun Uni Soviet mendeklarasikan kemerdekaan dan menjadi negara berdaulat, termasuk Ukraina.
Ia mengatakan, rentetan krisis ekonomi, korupsi, di tengah krisis periodik dari sistem ekonomi kapitalis monopoli dunia, telah membawa perubahan-perubahan politik tertentu di Ukraina dan sebagian besar negara-negara bekas Uni Soviet.
"Pada saat yang bersamaan, AS - NATO terus melakukan hasutan dan provokasi ekonomi, politik dan militer untuk memastikan dominasinya bertahan dan meluas ke Eropa Timur dan Eropa Tengah," kata Rudi.
AS rusak perdamaian Ukraina - Rusia
Baca Juga: Sedih! Kisah Bocah di Ukraina Harus Tinggalkan Ayahnya di Kyiv, Demi Mengungsi ke Polandia
Sekretaris Jenderal GSBI Emelia Yanti Siahaan mengatakan, AS mempromosikan kebijakan neoliberal untuk diadopsi negara-negara bekas Uni Soviet dan negara-negara Eropa tengah maupun timur.
"Dengan didahului 'revolusi orange', dan di tengah krisis ekonomi sistem kapitalisme monopoli dunia, AS - NATO - Uni Eropa melanjutkan hasutan-hasutan politik, ekonomi, dan militer, hingga mendorong perubahan-perubahan rezim politik negeri-negeri Eropa tengah, Eropa timur, tak terkecuali di Ukraina," kata Yanti.
Rezim baru Ukraina membawa tendensi “ultra nasionalis”, paham Neo-Nazi, mengadopsi kebijakan Neoliberal, dan memperkuat keinginannya bergabung ke Uni Eropa dan NATO.
Hasil dari itu semua, membawa politik “persatuan” Ukraina dengan Rusia berganti menjadi “politik permusuhan”, dan mengalihkan persekutuannya dengan AS, NATO, serta Uni Eropa.
Usaha buruk NATO di bawah kepemimpinan USA untuk terus menghasut negara-negara bekas Uni Soviet bergabung ke dalam pakta pertahanan tersebut, dianggap oleh Republik Federasi Rusia sebagai ancaman strategis atas pertahanan dan keamanannya.
Saat ini, keanggotan NATO telah bertambah menjadi 30 negara anggota dari sebelumnya hanya 12 negara anggota pada saat didirikan tahun 1949.
Berita Terkait
-
Sedih! Kisah Bocah di Ukraina Harus Tinggalkan Ayahnya di Kyiv, Demi Mengungsi ke Polandia
-
Senator Irlandia Kritik Pedas Sikap Eropa yang Pilih Kasih Soal Rusia dengan Israel: Mandat Moral Kalian Telah Hancur
-
Dampak Konflik Rusia dan Ukraina, Sejumlah Pabrik BMW Terpaksa Berhenti Produksi
-
Ejaan Ibu Kota Negara Ukraina Mana yang Benar, Kyiv atau Kiev? Jangan Salah Tulis, Ini Penjelasan Selengkapnya!
-
Akses Media Dibatasi, Rusia Blokir Facebook
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
Reformasi Polri Harus Menyeluruh, Bukan Wajahnya Saja: KUHAP Baru Diminta Dibatalkan
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan
-
Usai Dapat Rehabilitasi Prabowo, Kuasa Hukum Ira Puspadewi Langsung Sambangi KPK
-
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur