Suara.com - Kamhar Lakumani selaku Deputi Bappilu DPP Demokrat meminta Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menghentikan wacana penundaan Pemilu 2024.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, ia menyebutkan tak sepantasnya Luhut menjerumuskan Presiden Jokowi dengan isu inkonstitusional tersebut.
"Pak Luhut sebaiknya menghentikan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Jangan menjerumuskan Presiden Jokowi dengan wacana yang inkonstitusional dan berpotensi membuatnya menjadi Malin Kundang reformasi," kata Kamhar.
Dia menyebut, publik telah menduga bahwa wacana penundaan pemilu 2024 yang dimunculkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah titipan Luhut.
"Wajar jika kemudian publik berfikiran bahwa argumentasi yang dipresentasikan Cak Imin terkait big data sebagai justifikasi penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sebenarnya adalah titipin Opung (Luhut)," kata dia.
Sementara itu, Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, wacana penundaan Pemilu 2024 merupakan aspirasi masyarakat yang harus diserap.
Apalagi, lanjut Airlangga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siapa saja boleh memberikan usul terkait penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan, namun tetap memperhatikan aturan.
"Kita mesti mengerti yang namanya aspirasi. Itu tidak boleh ditolak, apalagi kita suara Golkar suara rakyat," kata Airlangga usai bersilaturahmi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, di NasDem Tower, Jakarta Pusat.
Menko Perekonomian itu mengatakan, untuk mencapai konsensus, harus ada kesepakatan politik antar-ketum parpol.
Baca Juga: Soal Usulan Penundaan Pemilu, Wasekjen Demokrat: Ini Namanya Pre-Post Power Syndrome
Sehingga, dia menekankan pentingnya komunikasi antar-elite parpol di tanah air, terutama wacana penundaan pemilu yang disampaikan masyarakat.
"Saya katakan ini perlu dibicarakan secara konsensus antara ketua-ketua umum partai," ujarnya.
"Dan kita ini bukan pemilu model atau keputusan model barat, tapi model Indonesia, musyawarah untuk mufakat, konsensus dan gotong royong," tutur Airlangga.
Di sisi lain, dia mengingatkan tantangan berat ke depan yang akan dihadapi, terutama masalah perekonomian.
"Namun, kita berkonsentrasi menangani tantangan terbesar, karena ini kita juga menghadapi Bulan Ramadan dan juga Lebaran, di mana harga-harga pangan itu menjadi kepentingan 270 juta penduduk," ucapnya.
"Dan sebagai partai politik kita mengutamakan kepentingan masyarakat," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Jubir PKS Blak-blakan soal Luhut dan Big Data: Beliau adalah Master Mind Isu Penundaan Pemilu
-
Soal Klaim Luhut, PKS: Secara Tak Langsung Beliau Jadi 'Dalang' Isu Penundaan Pemilu
-
Tanggapan Nyelekit Politisi Demokrat soal Penundaan Pemilu: Hasil Permufakatan Jahat Segelintir Elite
-
Luhut Klaim Ratusan Juta Orang Dukung Pemilu Ditunda, Pengamat Minta Bukti
-
Soal Usulan Penundaan Pemilu, Wasekjen Demokrat: Ini Namanya Pre-Post Power Syndrome
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional