Suara.com - Kementerian Agama menyatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan daftar ustaz penceramah radikal.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Prof Kamaruddin Amin, mengatakan bahwa Kemenag terus berupaya menghadirkan program atau layanan yang merangkul semua golongan.
"Kemenag tidak pernah menggunakan narasi radikal. Kami tidak pernah mengeluarkan daftar ustaz radikal," kata Kamaruddin, dilansir dari laman resmi Bimas Islam Kemenag, Jumat (11/3).
Dia mengatakan, Kemenag juga menghindari narasi-narasi seperti radikal. Justru, narasi yang dibumikan adalah moderasi beragama. Tujuannya adalah agar masyarakat hidup rukun dan damai.
Dalam menyosialisasikan moderasi beragama, Kamaruddin mengajak masjid-masjid di daerah untuk tidak bosan menyampaikan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
"Saat ini kami terus memperkuat peran masjid, apalagi kami punya banyak sekali program-program yang terkait kemasjidan," ujarnya saat memberi arahan terkait Pembahasan Formulasi Kerja Sama di Bidang Kemasjidan di Jakarta.
Dia menambahkan, masjid merupakan pusat syiar agama Islam yang mencerahkan dan mencerdaskan. Masjid juga menjadi pusat pemberdayaan dan peradaban umat.
Dirjen Bimas Islam Kemenag ini juga meminta kementerian atau lembaga negara turut aktif menyosialisasikan moderasi beragama melalui pengajian yang dilakukan.
"Sebaiknya para penceramah atau ustaz di kementerian atau lembaga menyiarkan Islam yang damai, Islam yang toleran," ujarnya.
Sebelumnya, Kamaruddin menyampaikan, Kemenag telah menggulirkan program penguatan kompetensi penceramah agama sejak tahun 2020.
Hingga saat ini, program tersebut telah diikuti 7.851 penceramah di seluruh provinsi di Indonesia. Pelaksanaan program penguatan kompetensi itu melibatkan para ulama, akademisi, dan ormas Islam.
"Program ini juga melibatkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan mitra Kementerian Agama lainnya," kata Kamaruddin.
Dirjen Bimas Islam Kemenag berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program tersebut demi menguatkan kehidupan beragama yang rukun di Tanah Air.
Dia mengatakan, program ini bersifat sukarela atau voluntary. Pesertanya adalah mereka yang mendapatkan rekomendasi dari ormas Islam, majelis taklim, dan lembaga keagamaan Islam lainnya.
Berita Terkait
-
Sentil Kemenag, Ketua MUI Sumbar Kritik Logo Halal yang Menyerupai Simbol Budaya Tertentu
-
Menag Yaqut Keluarkan Logo Halal Baru Mirip Gunungan Wayang, Label Lama Keluaran MUI Bertahap Tidak Akan Berlaku
-
Ukraina Tuduh Rusia Serang Masjid Tempat Pengungsi di Mariupol, Diduga Hoax
-
Label Halal Baru Terbitan Kemenag Gantikan MUI, Yusuf Muhammad: Jangan Mau Dikangkangi LSM!
-
Milik MUI Tak Berlaku, Ini Makna dan Filosofi Logo Halal Terbitan Kementerian Agama: Adaptasi Nilai Indonesiaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?