Suara.com - Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur, Pradarma Rupang menilai aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkemah di Kawasan Titik Nol Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur merupakan bentuk ketidakpekaan elit politik di Indonesia di tengah situasi krisis yang berlapis.
Hal ini dikatakan Pradarma dalam konferensi pers "Camping Oligarki di IKN: Gimmick Elit Saat Rakyat Menjerit" secara virtual, Selasa (15/3/2022).
"(Aksi berkemah Jokowi) Ini adalah bentuk bagaimana tidak pekanya elite politik di negara ini yang justru mengabaikan situasi dan kondisi ekonomi rakyat di tengah situasi kritis yang kian berlapis," ujar Pradarma.
Kata dia, aksi Jokowi tersebut juga bentuk gimmick yang tidak menunjukkan keprihatinan terhadap rakyat di tengah krisis minyak goreng.
"Kemah super mewah yang kita lihat bahwasanya menghadirkan sebuah bentuk gimmick yang tidak merujuk bagaimana keprihatinan rakyat di tengah situasi krisis. Beberapa pulau, yang tidak hanya terjadi di pulau Jawa bahkan meluas hingga ke pulau-pulau terluar seperti kami di Kaltim," ucap dia.
Pradarma menyebut bahwa publik tidak memedulikan kegiatan mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkemah.
Pasalnya publik hingga hari ini masih fokus dengan kebutuhan-kebutuhan harian.
"Sebenarnya tentu tidak ada kepedulian publik terkait kemahan ini atau publik juga masih berkonsentrasi dengan kebutuhan-kebutuhan hariannya," ujar dia.
Terlebih, ribuan warga seperti di Kalimantan Timur masih mengantre untuk pembelian minyak goreng.
Baca Juga: Cuma Gimmick, JATAM Kaltim Sebut Rakyat Tak Peduli Aksi Jokowi Kemah Super Mewah di IKN
Sehingga ia menilai gimmick yang dilakukan pemerintah kerap tidak melihat bagaimana penderitaan rakyat.
"Terlihat sekali bagaimana situasi di Kaltim, antrian panjang ribuan warga itu masih berlangsung hingga hari ini. Di tengah pemerintah justru itu juga apa masih melakukan kegiatan-kegiatan yang tak berguna ini. Nah ini yang kita sebut bahwa ternyata pemerintah acapkali melakukan gimmick yang justru tidak melihat bagaimana penderitaan rakyat," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Cuma Gimmick, JATAM Kaltim Sebut Rakyat Tak Peduli Aksi Jokowi Kemah Super Mewah di IKN
-
Sebut Butuh Rp466 Triliun untuk Bangun IKN Nusantara, Jokowi Beberkan Pendanaannya
-
Jokowi Akui Pembangunan IKN Nusantara Tidak Mudah, Butuh 20 Tahun Lamanya
-
Pulang Kemah Di IKN, Jokowi Langsung Ratas Soal Minyak Goreng
-
Istana Pastikan Presiden Jokowi Tidak Ikut Konvoi Bareng Pebalap MotoGP di Jakarta
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?