Suara.com - Setidaknya anak di Ukraina tewas dalam serangan oleh tentara Rusia, kata pihak berwenang Selasa (15/3/2022).
Kantor kepala kejaksaan di Ukraina mengatakan lebih dari 100 anak juga terluka antara 24 Februari dan 15 Maret.
"Setidaknya lima anak meninggal setiap hari di bawah pengeboman," tambahnya sebagaimana dilansir dari laman kantor berita Anadolu, Rabu (16/3/2022).
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, menyebabkan sanksi keuangan di Moskow dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya 636 warga sipil telah tewas dan 1.125 terluka di Ukraina sejak awal perang.
Lebih dari 3 juta pengungsi telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, menurut PBB.
Perundingan Rusia-Ukraina
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu mengatakan, pembicaraan damai kini terdengar lebih realistis, namun masih perlu waktu untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan.
Para pejabat Ukraina sebelumnya berharap agresi militer Rusia di negara itu dapat berakhir lebih cepat dari perkiraan, kemungkinan pada Mei.
Mereka mengatakan Moskow mungkin akan menerima sejumlah syarat akibat kegagalannya memasang pemerintah boneka dan menghadapi kekurangan tentara.
"Pertemuan terus berlangsung, dan saya diberi tahu, sikap dalam perundingan sudah terdengar lebih realistis. Tapi masih diperlukan waktu agar keputusannya sesuai kepentingan Ukraina," kata Zelenskyy lewat siaran video jelang putaran perundingan berikutnya yang dilansir Antara dari Reuters.
Memberi petunjuk tentang kemungkinan kompromi, Zelenskyy mengatakan Ukraina semula dipersiapkan untuk menerima jaminan keamanan dari Barat, tapi Barat menolak keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Moskow memandang keanggotaan Ukraina di aliansi pertahanan Barat itu sebagai ancaman dan telah meminta jaminan agar negara itu tidak akan pernah bergabung.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terlalu dini untuk memprediksi kemajuan perundingan.
"Ini tugas yang sulit, dan dalam situasi saat ini, fakta bahwa (perundingan) terus berlangsung mungkin positif," katanya.
Berita Terkait
-
Jepang Mulai Rasakan Dampak Sanksi Rusia, Harga Makanan Laut Beranjak Naik
-
Militer Ukraina Juga Bom Warga Sipil Donetsk, Putin Meradang Semprot Para Pemimpin Uni Eropa Diam Saja
-
Presiden Zelenskyy Sebut Perundingan Damai Rusia-Ukraina Lebih Realistis, Tanda Perang Bakal Berakhir?
-
Elon Musk Tantang Duel Vladimir Putin dengan Taruhan Ukraina, Begini Respon Rusia
-
Tak Tinggal Diam, Rusia Jatuhkan Sanksi Terhadap 13 Pejabat AS, Termasuk Presiden Biden
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe