Dalam beberapa tahun terakhir, sektor industri ringan dan pemasok menjadi semakin penting berkat upah Ukraina yang relatif rendah dan lokasinya yang dekat dengan pasar Uni Eropa.
Terutama produsen mobil di Eropa telah melakukan beberapa investasi di Ukraina dalam beberapa tahun terakhir, meskipun laporan GTAI mencatat bahwa produsen mobil di Ukraina masih hanya terintegrasi secara longgar dalam rantai pasokan global industri.
Namun demikian, perang saat ini telah menyebabkan gangguan produksi yang parah di antara pembuat mobil Eropa karena pengiriman suku cadang penting ke Ukraina seperti kabel harness terhenti.
Pelabuhan Odessa di Laut Hitam merupakan fasilitas penting Pusat penting bagi perekonomian Ukraina adalah Pelabuhan Perdagangan Laut Odesa (OMTP), salah satu pelabuhan laut dalam terbesar di sepanjang pantai Laut Hitam.
OMTP mampu menangani 40 juta metrik ton kargo curah dan 25 juta ton kargo cair per tahun. Kini, pelabuhan tersebut telah berhenti beroperasi karena perang.
Perusahaan Jerman, Hamburger Hafen und Logistik AG (HHLA), mengoperasikan terminal peti kemas di pelabuhan Odessa dan mengirimkan 300.000 peti kemas TEU dari sana tahun 2021.
"Odessa adalah pelabuhan laut terbesar di Ukraina. Ini menjadi semakin penting untuk pasokan lintas laut karena rute perdagangan melalui Krimea dan Laut Azov menjadi sulit dinavigasi," kata Philip Sweens, Direktur Pengelolaan HHLA, kepada DW.
Konsumsi domestik dan perdagangan luar negeri Konsumsi domestik swasta telah menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi di Ukraina.
Kenaikan upah lokal dan pengiriman uang dari orang Ukraina yang bekerja di luar negeri telah meningkatkan penjualan ritel dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, sektor teknologi informasi (IT) berkembang pesat didukung oleh meningkatnya jumlah pelajar yang lulus dari perguruan tinggi.
Baca Juga: Demi Bebaskan Wali Kota Melitopol, Ukraina Serahkan Sembilan Tentara Rusia Yang Tertangkap
Pekerjaan di sektor transportasi juga meningkat. Menyangkut perdagangan luar negeri, Uni Eropa adalah mitra terpenting Ukraina yang menerima sekitar 40% dari semua pengiriman negara itu ke luar negeri.
Portal berita online Jerman Tagesschau.de menulis pada pertengahan Februari lalu bahwa Brussel melihat "potensi besar" dalam memperluas perdagangan bilateral dengan Kyiv dalam jangka menengah dan panjang.
Dari kelompok 30 mineral yang dianggap penting untuk masa depan oleh UE, Ukraina memiliki setidaknya 21 mineral.
"Uni Eropa tertarik untuk membangun aliansi baterai (mobil listrik) dan mineral dengan Ukraina," kata portal itu, seraya menambahkan ada juga opsi untuk membuat Ukraina menjadi pemasok hidrogen untuk Eropa. (rap/ha)
Berita Terkait
-
Gubernur Aceh Kembali Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 8 Januari 2026
-
Rujuk dengan Insanul Fahmi, Inara Rusli Ngarep Ampunan dari Istri Sah
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
Halau Arsenal dan Liverpool, Juventus Pagari Kenan Yildiz dengan Kontrak Jangka Panjang
-
Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC Malam Ini, 1.295 Personel Gabungan Siap Amankan SUGBK
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra