Produksi mobil global menurun
Adanya 'lockdown' karena COVID-19, penutupan pelabuhan dan tertundanya kapal juga menjadi faktor yang mempersulit industri mobil dunia.
Perusahaan mobil Eropa tampaknya yang lebih menderita dibandingkan pabrik asal Asia, dengan China sekarang sudah mencapai produksi seperti sebelum pandemi lagi, menurut data dari Datium Insights.
Dibandingkan tahun 2019, produksi mobil di Amerika Serikat turun 41 persen, di Jerman turun 31 persen dan di Inggris juga turun, sebanyak 36 persen.
"Kami memperkirakan merek-merek mobil Eropa yang mengandalkan pengiriman dari Eropa akan mengalami kesulitan besar untuk pengiriman mobil ke Australia sepanjang tahun 2022," kata Kepala Bidang Produksi dan Data Bisnis Datium Insights Tanim Ahmed.
Pembuat mobil asal Jerman BMW juga menurunkan produksinya di pabrik mereka dan menghilangkan teknologi layar sentuh dari beberapa model mobil mereka karena kurangnya chip komputer.
Perusahaan tersebut juga memperingatkan bahwa masalah pengiriman juga akan terganggu karena invasi Rusia ke Ukraina dan memperkirakan krisis chip ini terus berlanjut di tahun 2022.
Sarah Hunter dari KPMG mengatakan Ukraina adalah produsen utama neon yang merupakan komponen utama pembuatan microchip.
"Neon adalah bahan yang paling penting dalam membuat chip. Bahan itu tidak bisa digantikan dengan yang lain," katanya.
"Kita sudah melihat dampak invasi terhadap harga minyak dunia, dan juga terhadap pasar komoditas dan pasokannya juga," katanya.
Baca Juga: Berikut Daftar Warna Paling Banyak Dicari Saat Membeli Mobil Baru
"Rusia contohnya adalah produsen utama tembaga (copper), namun pasokan barang ini sekarang terganggu di pasar dunia.
"Jadi sekarang adalah masa-masa yang menantang bagi perusahaan di semua sektor dan perusahaan pembuat mobil juga masuk di dalamnya."
Harga mobil naik
Harga mobil baru di Australia juga naik sampai 25 persen sejak sebelum pandemi, menurut situs pricemycar.com.au.
Sementara data dari Datium Insight menunjukkan harga mobil bekas naik sebesar 50 persen.
Salah seorang penjual mobil di Melbourne Keith Pulbrook mengatakan belum pernah melihat kondisi pasar seperti yang terjadi sekarang ini.
"Harga tidak bisa ditawar lagi sekarang," katanya.
Tag
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sambut HLN Ke-80, PLN Berbagi Terang Untuk Masyarakat di Berbagai Daerah
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...