Hingga saat ini tercatat ada 471,92 juta kasus positif dengan 6,1 juta orang meninggal sejak pandemi terjadi.
Lonjakan kasus nampak masih terjadi di Korea Selatan, Vietnam, dan Jerman, di mana ketiga negara itu mendominasi laporan infeksi harian. Masing-masing melaporkan 209.169 kasus di Korea Selatan, 131.713 kasus di Vietnam, dan 182.939 kasus di Jerman.
Peningkatan kasus positif di negara itu disebut karena paparan virus corona varian omicron yang lebih cepat menular.
Terlebih saat ini, paparan subvarian omicron BA.2 atau disebut juga 'omicron siluman' makin menyebar luas. Para ahli kesehatan menyebutkan kalau BA.2 lebih cepat menular dibandingkan varian omicron yang asli.
Akibat kondisi tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan subvarian omicron BA.2 menjadi variant of concern (VoC), kata Fox News.
Selain lebih cepat menular, omicron siluman itu juga memiliki mutasi genetik yang sulit dibedakan dari varian delta apabila dilakukan tes PCR, menurut American Medical Association.
Menurut pernyataan WHO baru-baru ini tentang subvarian, penelitian mengevaluasi risiko infeksi ulang antara BA.2 dengan BA.1. Ditemukan bahwa infeksi ulang omicron siluman setelah infeksi BA.1 telah didokumentasikan. Tetapi, data awal dari tingkat populasi studi reinfeksi menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi BA.1 memiliki perlindungan lebih kuat terhadap reinfeksi dengan BA.2.
Laporan WHO juga mengatakan bahwa data laboratorium awal dari Jepang yang menggunakan model hewan tanpa kekebalan terhadap SARS-CoV-2 menunjukkan bahwa BA.2 dapat menyebabkan penyakit lebih parah pada hamster dibandingkan dengan infeksi BA.1.
Data pada manusia tentang keparahan klinis yang dikumpulkan dari Afrika Selatan, Denmark, dan Inggris, di mana terdapat tingkat kekebalan yang tinggi dari vaksinasi atau infeksi alami, ditemukan tidak ada perbedaan yang dilaporkan dalam tingkat keparahan antara BA.2 dan BA.1.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia
-
Demo Hari Tani Nasional di Jakarta Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Massa Dilarang Lakukan Hal-hal Ini
-
Transportasi Baru di Danau Toba Sumut, Gubernur Bobby Nasution Jajal Pesawat Amfibi
-
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
-
Polemik Penyitaan 148 Ha Lahan, PT Weda Bay Nickel Klarifikasi: Mayoritas Bukan Milik Kami
-
Gerak Cepat Bobby Nasution, UHC Dicapai dalam Waktu Singkat
-
Di Panggung PBB, Prabowo Bela Palestina dan Menolak Doktrin Si Kuat - Si Lemah
-
Pengalihan Rute Lalu Lintas Jakarta Imbas Demo Hari Tani Nasional Hari Ini
-
Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi MBG: Programnya Bagus, Penanganannya Tidak Tepat