Suara.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Mochammad Afifuddin, mengatakan untuk mengingatkan kualitas pemilu di antaranya mengantisipasi adanya pelangggaran -pelanggaran Pemilu. Salah satu cara mengantisipasi kata Afifuddin yakni melakukan pencegahan.
"Bagaimana kita meningkatkan kualitas pemilunya, meningkatkan pemilu, itu salah satunya dengan bagaimana kita mengantisipasi agar pelanggaran tidak terjadi. Caranya dengan cara pencegahan, ujar Afifudin dalam Webinar Pojok Pengawasan Mengoptimalkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif secara virtual, Jumat (25/4/2022).
Pentingnya pencegahan kata Afifuddin itu juga tertuang dalam Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Di mana Bawaslu bertugas melakukan pencegahan, memetakan potensi kerawanan sehingga tidak terjadi pelanggaran.
"Yang diutamakan adalah pencegahan, termasuk dalam undang-undang 7, bagaimana kami diperintahkan untuk melakukan pencegahan, membuat atau memetakan potensi kerawanan dan seterusnya, sehingga itu membuat pemilu kita terjamin, tidak ada pelanggaran yang terjadi," papar Afifuddin.
Sehingga kata Afifuddin, diperlukan kesadaran dan kerjasama masyarakat dalam pengawasan jika ditemukan adanya pelanggaran Pemilu.
"Bagaimana kami mengoptimalkan kesadaran masyarakat dalam pengawasan. Jadi kami membayangkan kemauan (masyarakat) untuk melakukan kerjasama pengawasan. Ini berati pencegahan, melaporkan kalau ada yang curang," ucap dia.
Karena itu, Afifuddin menyebut kesadaran masyarakat untuk pengawasan Pemilu perlu diperkuat dan ditingkatkan.
"Jadi kesadaran perlu kita kuat dan tingkatkan, kenapa? Karena kalau kesadaran dilakukan diri sendiri, akan lebih ringan melakukan sama-sama dengan tugas Bawaslu mengemban tugas pengawasan," katanya.
Baca Juga: Terkait Pelanggaran di Pemilu, Bupati Cilacap: Jangan Sampai Bawaslu Dianggap Macan Ompong
Berita Terkait
-
Terkait Pelanggaran di Pemilu, Bupati Cilacap: Jangan Sampai Bawaslu Dianggap Macan Ompong
-
Pimpinan Komisi II DPR Ini Setuju Pemilu 2024 Pakai E-Voting, Tapi...
-
Puan Maharani Duga Ada Sosok Dibalik Bisikan Penundaan Pemilu, Politisi Demokrat Sebut Luhut
-
Pengamat Ini Tegas Sebut Pembangunan IKN Nusantara Harus Ditunda: Menghabiskan Dana
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'