Suara.com - 14 kampung di wilayah Kota Jayapura, Papua, bakal disediakan layanan internet gratis. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) setempat berencana menggunakan perangkat orbit untuk melengkapi layanan tersebut.
Kepala Dinas Kominfo Kota Jayapura Binton Nainggolan mengatakan penggunaan perangkat orbit merupakan solusi untuk layanan internet di kampung.
"Jika memakai kabel (fiber optik) belum tentu sampai ke kantor kelurahan sehingga kami menyiasati dengan perangkat orbit yang langsung ke sinyal wifi, jadi tidak mengharapkan fiber optik lagi," kata Binton di Jayapura, Senin (28/3/2022).
Menurut Binton, internet gratis bagi 14 kampung merupakan program khusus dari Kominfo melalui pengalokasian dana Otonomi Khusus (Otsus) sesudah terjadi revisi Undang-Undang Otonomi Khusus.
"Jadi kami bersyukur pada 2022 melalui dana otsus infrastruktur komunikasi mendapat perhatian sehingga diarahkan ke program internet gratis di kampung," ujarnya.
Dia menjelaskan penyediaan internet gratis telah direncanakan bahkan sudah dianggarkan untuk kebutuhan di setiap kampung.
"Sehingga tahun ini dilakukan survei di kampung-kampung, dan yang mengelola internet gratis ini akan dikaderkan kepada para relawan untuk bisa mengelola secara baik," katanya lagi.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang direkrut kata dia, berasal dari kampung di mana mempunyai pengetahuan pada bidang Teknologi Informasi (IT).
"Ini agar lebih mudah dan nantinya internet gratis ini diharapkan kerja sama dengan vendor yang ada terutama Telkom maupun Telkomsel untuk perawatannya agar lebih baik," ujarnya lagi.
Baca Juga: BRI Liga 1: Kalah Telak, Kapten PSIS Semarang Akui Ketangguhan Persipura Jayapura
Sementara itu, Kepala Bidang Informatika pada Diskominfo Kota Jayapura Randi A. Tukayo mengatakan anggaran untuk penyediaan internet gratis sebesar Rp600 juta.
"Nantinya satu kampung itu ada empat sampai lima titik," katanya.
Dengan begitu, pihaknya berharap masyarakat di kampung bisa mengakses dalam berbagai kebutuhan, baik itu pendidikan, ekonomi, pariwisata.
"Kini, kami sementara mendata titik-titik atau lokasi penempatan internet gratis dan dalam waktu dekat sudah bisa difungsikan," katanya lagi. (Antara)
Berita Terkait
-
Statistik PSIS Semarang vs Persipura Jayapura: Mahesa Jenar Kalah Segalanya
-
BRI Liga 1: Kalah Telak, Kapten PSIS Semarang Akui Ketangguhan Persipura Jayapura
-
Dibantai Persipura Jayapura 4 Gol, Pelatih PSIS Semarang: Di Luar Prediksi Kami
-
Hasil BRI Liga 1: Babak-belur, PSIS Semarang Dihajar Persipura Jayapura Empat Gol Tanpa Balas
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran