Suara.com - Sistem pertahanan rudal terbaru Jerman akan berbasis sistem Arrow 3 buatan Israel, yang mampu menangkal rudal balistik jarak jauh. Kanselir Olaf Scholz ajukan argumen, Jerman harus mampu melindungi dirinya sendiri.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkonformasi, pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan anti peluru kendali jarak jauh dari Israel.
"Sistem pertahanan anti rudal ini juga bisa menawarkan perlindungan kepada negara tetangga di Uni Eropa", ujar Scholz kepada televisi kanal satu Jerman ARD Minggu (27/3).
Kanselir Jerman mengatakan, ini salah satu tema yang sedang didiskusikan untuk tujuan baik. Walau begitu Scholz menolak mengungkapkan rincian rencana pembelian sistem pertahanan anti rudal itu.
"Semua masih belum final", katanya dalam acara Talk Show yang dipandu moderator Annne Will itu.
Pro-Kontra di parlemen Jerman Pernyataan Kanselir Scholz itu menegaskan pernyataan sebelumnya, yang dilontarkan anggota parlemen Jerman- Bundestag.
"Kami harus bisa mempertahankan diri lebih baik lagi dari ancaman Rusia", kata Andreas Schwarz, politisi partai Sosial Demokrat - SPD yang jadi anggota komisi anggaran Bundestag.
"Untuk tujuan itu, kami perlu secepatnya memiliki untuk Jerman", ujar Schwart seperti dikutip tabloid Bild am Sonntag.
Senada dengan itu Marie-Agnes Strack-Zimmermann, ketua komisi pertahanan di parlemen Jerman kepada harian Die Welt mengatakan, Jerman harus mempertimbangkan sistem senjata yang berbeda dengan yang dimiliki Rusia.
Baca Juga: Apa Alasan Korea Utara Terus Melakukan Uji Coba Rudal Balistik?
"Israelmemproduksi sistem nitu, dan masuk akal jika kita tidakn hanya melihat pada skenario yang beda tapi juga membelinya", ujar ketua komisi pertahan dari partai liberal FDP itu.
Namun politisi dari partai oposisi, Roderich Kiesewetter melontarkan kritik atas rencana pembelian sistem anti rudal Israel itu.
Pakar politik luar negeri partai Kristen Demokrat itu menyebutkan, ini merupakan invetasi yang keliru.
"Seharusnya pemerintah memberikan prioritas persenjataan dan logistik lebih baik kepada Bundeswehr. Sistem pertahanan udara, lebih baik lagi jika NATO yang meningkatkan sistem tersebut untuk melindung perbatasan terluar anggotanya", kata Kieswetter.
Sistem canggih buatan Israel
Kanselir Jerman Scholz pada bulan Februari lalu, sesaat setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, sudah mengumumkan akan memberikan anggaran khusus senilai 100 miliar Euro untuk meningkatkan kemampuan militernya.
Berita Terkait
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Heboh! Amanda Manopo dan Kenny Austin Dikabarkan Bakal Menikah 10 Oktober 2025
-
Pemain yang Pernah Tersandung Kasus Judi Disebut Gelandang Terbaik Premier League
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
4 Sunscreen Berbahan Aloe Vera Efektif Melembapkan dan Menyejukkan Kulit
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka