Suara.com - Terawan Agus Putranto kembali menarik perhatian setelah IDI mencoret namanya dari ikatan dokter. Salah satu sebabnya adalah pro kontra metode cuci otak dokter Terawan yang masih jadi polemik hingga saat ini.
Pada pagelaran Muktamar Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang dilaksanakan di Banda Aceh, Jumat (25/03/2022) lalu, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI resmi memecat mantan Menteri Kesehatan, dr. Terawan Agus Putranto. Terawan dianggap sudah melanggar banyak kode etik dari IDI sehingga membuatnya harus mempertaruhkan izin praktik serta keanggotaannya di IDI.
Pemecatan dr. Terawan ini bukan tanpa alasan. Dari berbagai masalah yang terjadi, metode cuci otak menjadi salah satu penyebab dipecatnya dokter yang dahulu pernah menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto ini. Diketahui, Terawan mulai mendapatkan banyak pasien sejak tahun 2010 untuk terapi dengan alat DSA yang dimilikinya.
Diragukan IDI
Dari terapi cuci otak yang dilakukannya tersebut, Terawan mengklaim sudah bisa menyembuhkan pasien stroke bahkan dalam 4-5 jam setelah terapi tersebut dilakukan. Bahkan, praktiknya ini dipatenkan di negara Jerman dengan nama "Terawan's Theory".
Saat pelantikannya sebagai Menteri Kesehatan pada Oktober 2019 kemarin, IDI sempat dikabarkan mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa IDI tidak merekomendasikan dr. Terawan untuk menjadi Menteri Kesehatan periode 2019-2024.
IDI juga pernah mengeluarkan surat soal pelanggaran kode etik kedokteran yang dilakukan oleh dr. Terawan, namun dokter kepresidenan tersebut memilih untuk tidak menanggapinya.
"Sudahlah, yang berkasus itu siapa. Biarkan saja. Saya kan tidak pernah tanggapi. Tidak perlu ditanggapi, belum waktunya, harus sesuai tata cara militer, saya waktu itu (masih berkecimpung di) militer," ujar Terawan pada Rabu (23/10/2019) silam.
Metode cuci otak yang dilakukannya tersebut dianggap lemah dalam penelitian ilmiah. Hal ini juga pernah diungkap teman sejawatnya, dr. Fritz Sumantri Usman yang menganggap penelitian Terawan soal metode terapinya ini masih memiliki kelemahan di beberapa poin. Ia juga menanggapi soal penelitian Terawan yang dilakukan langsung kepada pasien tanpa pengujian secara ilmiah terlebih dahulu sehingga bisa mengancam kesehatan si pasien.
Baca Juga: Dipanggil ke DPR Siang Ini, Komisi IX Bakal Cecar IDI soal Pemecatan Dokter Terawan
Pada kenyataannya, penelitian yang dilakukan oleh dr. Terawan ini diterima sebagai bahan disertasinya saat ia mengambil gelar doktor di Universitas Hasanuddin. Setelah bertahun-tahun berkutat dengan surat peringatan tentang pelanggaran kode etik yang tak kunjung ditanggapi oleh Terawan, IDI akhirnya mengeluarkan surat pemecatan kepada dirinya pada Jumat, (25/03/2022) kemarin.
Pernah Dicoba Pejabat
Meski masih menimbulkan polemik di kalangan dokter dan IDI, tapi terapi cuci otak Terawan ternyata pernah dicoba oleh beberapa pejabat.
Dokter Terawan memang pernah menangani penyakit beberapa pejabat tinggi dan keluarganya. Terawan pernah menerapkan metode cuci otak ini kepada Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan, hingga Mahfud MD.
Kebanyakan para pejabat tersebut memberi tertimoni positif terhadap metode cuci otak yang diberikan Terawan.
Kontributor : Dea Nabila
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Dipanggil ke DPR Siang Ini, Komisi IX Bakal Cecar IDI soal Pemecatan Dokter Terawan
- 
            
              Masih Praktik di RS Slamet Riyadi, Terawan: Saya Sudah Disumpah Membaktikan Hidup Untuk Kemanusiaan
- 
            
              5 Pejabat yang Pernah Jadi Pasien 'Cuci Otak' Dokter Terawan, Prabowo Subianto Mengaku Begini
- 
            
              Terpopuler: Profil Ketua IDI Adib Khumaidi Trending di Twitter, Hingga China Sibuk Lockdown
- 
            
              Trending di Twitter, Ini Profil dan Biodata Adib Khumaidi, Ketua Umum PB IDI Periode 2022-2025
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM