Bulan Mei 2015 kemarin, Jokowi kembali meluapkan emosinya di depan jajaran kabinet Indonesia Maju karena kasus pembagian bantuan sosial (bansos) yang dianggapnya terlalu lamban dan sulit untuk ditangani.
"Saya masih melihat ada program (pembagian) yang tidak jelas ukuran keberhasilannya. Tidak jelas sasarannya, anggaran ini mau disasar (kemana)" ujarnya dengan emosi.
Tidak adanya sinkronisasi antara petugas pembagian, para pejabat, hingga data yang jelas membuat Jokowi harus menegaskan soal pembagian bantuan sosial yang berujung terhadap penangkapan mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara yang diduga terlibat dalam korupsi dana bantuan sosial tersebut.
5. Kasus Mafia Karantina 2021
Kasus yang menimpa salah satu influencer, Rachel Vennya yang menghebohkan banyak orang karena kabur dari karantina selepas pergi dari luar negeri terdengar hingga telinga Jokowi.
Hal ini disampaikannya disebabkan oleh masih banyaknya mafia yang menjadikan pemotongan waktu karantina sebagai bisnis ilegal dan melanggar Undang-Undang. Hal ini diungkap oleh Menteri Kesehatan, Buni Gunadi lewat podcast Deddy Corbuzier yang menyatakan bahwa Jokowi marah atas kasus karantina ini dan meminta jajaran pejabat negara untuk menuntaskan kasus ini hingga beres.
"Siapa pun (orangnya) semua harus karantina," ujar Budi menirukan instruksi Jokowi saat diwawancarai oleh Deddy Corbuzier.
6. Kasus impor 2022
Pada Jumat (25/03/2022) kemarin, Jokowi yang saat itu sedang memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali mengungkapkan kekesalan dan kemarahannya atas tingkah para pejabat yang memilih untuk tetap mengimpor barang dan jasa dari luar negeri di tengah panasnya kisruh dunia internasional antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Presiden Jokowi Setuju 3 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Biaya Operasional
Di pidatonya, Jokowi meminta untuk para jajaran kementerian dan BUMN untuk bisa memanfaatkan produk dalam negeri untuk pembangunan negeri ini. Ia pun menyampaikan bahwa anggaran 40% pengadaan barang dan jasa setidaknya bisa dimanfaatkan untuk membeli barang dari UMKM. Bahkan, Jokowi menyebutkan negara Indonesia adalah negara yang bodoh, hingga melarang semua audiens untuk tepuk tangan saat ia menyampaikan pidatonya.
Itulah deretan kompilasi Presiden Jokowi marah kepada bawahannya karena beberapa isu yang tak kunjung selesai.
Kontributor : Dea Nabila
Tag
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Setuju 3 Persen Dana Desa Digunakan Untuk Biaya Operasional
-
Menteri Jokowi Sering Dimarahi tapi Tak Ada Perbaikan, Rocky Gerung Duga Kabinet Masokis, Senang 'Disiksa' di Depan Umum
-
CEK FAKTA: Beredar Kabar Fadli Zon Dipecat dari Kursi DPR, Benarkah?
-
3 Kelonggaran Jelang Lebaran 2022: Boleh Mudik dan Tidak Perlu Karantina
-
Dukung Kelompok Rentan, Kemensos Luncurkan Program Kesejahteraan Sosial secara Intensif
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera