Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengajak negara anggota G20 berkolaborasi mewujudkan transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
“Kami berharap dapat memberikan hasil substantif yang akan mengarah pada upaya kolaboratif untuk transformasi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” ujarnya, dalam Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 1st Meeting Digital Economy Working Group (DEWG) G20 yang berlangsung secara hibrida dari Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3/2022).
Menteri Johnny menegaskan, saat ini kolaborasi global penting dilakukan, karena gelombang digitalisasi telah menghubungkan dunia lebih kuat dari sebelumnya. Menurutnya, digitalisasi ekonomi telah mendorong transformasi dalam ekosistem ke arah perilaku yang berpusat pada data dan penciptaan nilai baru ekonomi.
“Hal itu juga mendorong konektivitas yang lebih besar antara individu dan negara untuk memastikan kelangsungan ekosistem digital didorong pada upaya menangkap penciptaan nilai baru dalam ekonomi,” tandasnya.
Menkominfo menyatakan, peningkatan peran konektivitas digital dalam kegiatan ekonomi sehari-hari senantiasa relevan dengan pemulihan pascapandemi Covid-19.
“Bahkan pemanfaatan konektivitas digital, keterampilan digital dan literasi digital memainkan peran mendasar, khususnya dalam mempersiapkan masyarakat untuk memanfaatkan ekosistem digital secara produktif secara inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Melalui pertemuan pertama Digital Economy Working Group, Menteri Johnny menyatakan, Indonesia berharap dapat membangun dialog dan diskusi yang konstruktif antara negara berkembang dan maju mengenai peningkatan keterampilan di semua lapisan masyarakat.
“Beberapa kesenjangan yang relevan secara khusus harus diatasi terkait masalah connectivity and post Covid-19 recovery, digital skills and digital literacy and Data Free Flow with Trust (DFFT) and Cross-Border Data Flow (CBDF),” tegasnya.
Johnny mengapresasi seluruh delegasi yang hadir secara virtual dan langsung dalam sidang pertama DEWG. Menurutnya, momentum ini dapat dimanfaatkan sebagai forum bersama untuk melanjutkan diskusi konstruktif yang diprakarsai dalam Workshop 1 Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20.
Baca Juga: Webinar IdenTIK, Tekankan Inovasi Teknologi 4.0 Guna Memproduksi Konten Digital
“Saya berharap, semua orang dalam keadaan sehat dan semangat yang tinggi. Saya percaya, sesi yang akan diadakan hari ini dan besok akan menghasilkan diskusi yang bermanfaat yang akan berkontribusi terhadap tujuan DEWG,” ungkapnya
Menteri Johnny meyakini, pertemuan pertama kelompok kerja ekonomi digital mampu menjawab berbagai tantangan dan keprihatinan ekonomi digital.
Pada kesempatan ini, Menkominfo didampingi Chair DEWG sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba dan Alternate Chair, Dedy Permadi. Hadir pula Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika, Bonie Pudjianto dan Kepala Pusat Kelembagaan Internasional, Ichwan Makmur Nasution.
Pertemuan juga diikuti delegasi negara anggota G20 dan empat Global Knowledge Partners DEWG, yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Hadir pula tiga Knowledge Partners, yaitu: Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Jumlah Koperasi Digital Ditingkatkan dan Target 1 Juta UMKM Masuk e-Katalog Tahun Ini
-
Kominfo Dukung Adopsi Aksara Nusantara oleh Perangkat Digital di Indonesia
-
Bertemu Menteri Media Massa Sri Lanka, Menkominfo Bahas Upaya Lawan Misinformasi dan Disinformasi
-
Kominfo Bantu Perusahaan Rintisan HiPajak Raih Investasi dari Luar Negeri
-
Menkominfo Bentuk Pansel untuk Siapkan Seleksi Calon Anggota KPI Baru
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu