Suara.com - Sebuah helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berisi delapan orang jatuh di Republik Demokratik Kongo timur pada Selasa (29/3) di tengah pertempuran dengan pemberontak, kata misi penjaga perdamaian PBB di Kongo (MONUSCO).
Pernyataan itu tidak menyebutkan apakah ada orang yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
Delapan orang itu terdiri dari enam awak dari militer Pakistan, satu personel militer dari Rusia, dan satu personel militer Serbia, kata misi tersebut dalam pernyataan.
Militer Pakistan mengatakan kedelapan orang itu meninggal, dan telah menyebutkan nama-nama pilot dan awak helikopter tersebut. Pakistan telah mengerahkan satu unit penerbangan untuk misi PBB di Kongo sejak 2011, bunyi pernyataan itu.
Helikopter nahas tersebut sedang menjalankan misi peninjauan ketika jatuh di daerah Tshanzu di Provinsi Kivu Utara, tempat serangkaian bentrokan terjadi pekan ini antara tentara Kongo dan kelompok pemberontak M23, kata MONUSCO.
Angkatan bersenjata Kongo mengatakan helikopter itu ditembak jatuh oleh para pemberontak, namun pernyataan itu dibantah oleh juru bicara M23.
MONUSCO tidak menyebutkan penyebab kecelakaan, hanya mengatakan bahwa penyelidikan sedang dijalankan.
Kelompok M23 terdepak dari Kongo setelah melancarkan pemberontakan pada 2012 serta 2013 dan kemudian mengarah ke Uganda dan Rwanda.
Sejak itu, para petempur M23 datang kembali untuk melancarkan serangan, termasuk salah satu yang terkado di Kongo timur pada November 2021.
Baca Juga: Heboh Pria Kongo Poligami dengan Tiga Saudara Kembar Sekaligus
Pada Selasa, kelompok pemberontak sudah bergerak ke Kota Kabindi, menurut seorang koordinator masyarakat madani.
Tentara Uganda juga masuk dalam konflik dan mengatakan pihaknya telah menewaskan 14 petempur M23 dekat perbatasan dengan Kongo pada Selasa. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
LaNyalla Prihatin dengan Organisasi Islam di Indonesia yang Menyambut Dingin Penetapan Hari Melawan Islamofobia
-
Prihatin, Dewan Kemanan PBB Desak Taliban Izinkan Siswi Sekolah Lagi
-
Naik Helicity, Cilegon-Bandara Soetta Bisa Ditempuh hanya 25 Menit
-
OPM Tolak Dialog Damai Dengan Pemerintah, Pengamat Singgung Keterlibatan PBB
-
Staf Utusan di PBB Diusir Amerika Serikat, Rusia: Tindakan Permusuhan akan Mendapat Balasan
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara