Suara.com - Pemerintah akan mendorong sinkronisasi sertifikat vaksin Covid-19 antar negara agar diakui di seluruh dunia untuk mempermudah mobilitas masyarakat ketika pandemi sudah memasuki endemi.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menjelaskan pembahasan ini akan disampaikan di pertemuan G20 di Indonesia.
"Jadi ada pengakuan sertifikat Covid-19 di Indonesia, terus orang bepergian ke negara lain itu diakui, ini kan bisa muncul pengakuan antara lain dengan digitalisasi, bagaimana PeduliLindungi terhubung dengan aplikasi sejenis di Saudi Arabia misalnya," kata Usman dalam diskusi virtual, Rabu (30/3/2022).
Dia menyebut saat ini sertifikat vaksin Covid-19 belum terkoneksi antar negara sehingga menyulitkan orang ketika bepergian, bahkan masih ada negara yang melarang orang yang divaksin merek tertentu untuk masuk ke wilayahnya.
"Bahkan dulu vaksin merek A tidak diterima di negara B, ini nanti tidak boleh terjadi lagi di masa depan, karena itu ada pengakuan sertifikasi vaksin di seluruh dunia secara setara," tegasnya.
Usman mengklaim usulan Indonesia ini sudah diterima oleh seluruh anggota G20 dan akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
"Jadi negara-negara yang hadir ini relatif bisa dikatakan setuju dengan tema dan dorongan atau usulan Indonesia untuk mencapai harmonisasi standar protokol kesehatan global," tutup Usman.
Berita Terkait
-
Antisipasi Masalah Kedaluarsa, Pemerintah Tak Terima Lagi Hibah Vaksin Covid-19 Hingga April 2022
-
Terungkap! Hampir Semua Daerah Ada Vaksin Kedaluwarsa, Paling Banyak AstraZeneca, Jumlahnya Jutaan
-
Biar Bisa Mudik Antar Kabupaten/Kota, Warga Tanjungpinang Rela Antri Vaksin Booster di Pasar Bintan Center
-
Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Kejang-kejang dan Muntah Setelah Disuntik Vaksin Covid-19
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Terbingkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
Terkini
-
KPK Lawan Balik! Minta Praperadilan Rudy Tanoe Ditolak, Kerugian Negara Rp200 M Siap Diungkap!
-
Soal KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres, Deddy PDIP: Pejabat Publik Seharusnya Semua Terbuka Dong
-
Terungkap! Segini Uang yang Dikembalikan Ustaz Khalid Basalamah ke KPK, Totalnya Miliaran Rupiah
-
Momen Menarik Terjadi di DPR, Dasco Perlihatkan Keakrabannya dengan Menhan Sjafri hingga Antar Rapat
-
Ijazah Capres-Cawapres Mendadak Jadi Rahasia, DPR Turun Tangan Minta KPU Klarifikasi Segera
-
Anomali Aturan KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres: Rakyat Mesti Tahu Latar Belakang Pemimpinnya!
-
Driver Ojol Ancam Ramai-ramai Matikan Aplikasi saat Demo di DPR dan Istana Besok, Ini 7 Tuntutannya
-
Blunder KPU! Ijazah Hingga SKCK Capres Jadi Rahasia, DPR Protes: Informasi Biasa Kok Disembunyikan?
-
Tragis! Ojol Tewas di Demo: Masyarakat Desak Penyelidikan Tuntas, Ada Apa dengan Kendaraannya?
-
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, DPR Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok 2026!