Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong pemerintah mengembangkan sagu sebagai bahan pangan nasional. Sebab, sagu memiliki potensi sangat besar di Indonesia yaitu mencapai 5,4 juta hektar sehingga menjadi yang terbesar di dunia.
"Sementara total luas lahan sagu dunia 6,5 juta hektare. Sekitar 95 persen luas lahan sagu di Indonesia berada di Papua yaitu seluas 5,3 juta hektare," kata Daniel dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Dia mengatakan, sagu adalah salah satu hasil bumi di Asia Tenggara yang banyak tumbuh di area rawa atau daerah dengan sumber air yang melimpah seperti di Sumatera, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan Papua.
Menurut dia, tanaman sagu dapat menjadi penunjang kebutuhan pangan karena memiliki sumber karbohidrat yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai berbagai macam produk turunan.
"Sagu selain sebagai bahan pangan, juga dapat dijadikan sebagai bahan industri. Di Indonesia sagu telah dijadikan sebagai pangan utama sejak jaman dahulu terutama di bagian Indonesia timur," ujarnya.
Daniel menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi sagu Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 381.065 ton. Jumlah tersebut menurut dia naik sebesar 4,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 365.665 ton.
"Kontribusi subsektor tanaman pangan sagu menurut catatan Kementan menyerap tenaga kerja atau petani sagu mencapai 286.007 kepala keluarga. Sedangkan dalam hal kontribusi ekspor nilai ekspor sagu di tahun 2019, sebesar Rp47,52 miliar dan total volume 13.892 ton," paparnya.
Menurut Daniel, saat ini Indonesia masih belum memaksimalkan potensi sagu yang dimiliki, padahal apabila dimanfaatkan dengan baik maka Indonesia mendapatkan nilai plus dari sagu sebagai bahan pangan maupun mendatangkan devisa bagi negara.
Dia meyakini pangan dari sagu menjadi sumber kekuatan pangan nasional yang harus perkuat negara melalui anggaran untuk pengolahan sehingga pemanfaatan sagu bisa menyebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Kepala BIN Papua, Pimpinan OPM Toni Tabuni Ditembak Mati
Dia menilai, dengan memaksimalkan potensi sagu akan memberikan dampak ekonomi bagi daerah penghasil sagu, dan pangan nasional akan terjamin tidak hanya bergantung pada beras.
Politisi PKB itu menilai perlu ada program budi daya, pascapanen, membangun industri hingga pemasaran ke konsumen, sehingga dirinya akan dorong pemerintah lebih memperhatikan prospek sagu menjadi pangan alternatif masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina