Suara.com - Dua suku anak dalam (SAD), Brigadir Dua (Bripda) Jeni Adi Saputra, dan Brigadir Dua (Bripda) Sarif Santoso tercatat sebagai anggota Polri. Keduanya tercatat sebagai anggota unit Sabhara Polda Jambi.
“Setelah menjalani pendidikan, kami ditempatkan di Sabhara Polda Jambi. Tentu kami bangga dan akan memberikan pengabdian terbaik,” kata Jeni Adi Saputra belum lama ini.
Baik Jeni maupun Sarif menyatakan telah memimpikan menjadi anggota Polri atau TNI sejak mereka SD. Status sebagai putra SAD tidak menjadi penghalang, justru menambah motivasi mereka agar meraih prestasi.
Jeni Adi Saputra berasal dari SAD wilayah Pamenang, Kabupaten Merangin, dan Sarif Santoso dari warga SAD Desa Karya Bakti, Pelepat, Kabupaten Muara Bungo. Sebenarnya ada tiga putra SAD yang terdaftar sebagai anggota Polri, satu angkatan mereka.
Satu lagi, Perbal Tampung, warga SAD asal Bukit Dua Belas, Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Namun, Perbal Tampung tidak hadir dalam kesempatan kunjungan Mensos. Bertiga, mereka dinyatakan lulus menjadi anggota Bintara Polri TA 2021, setelah mengikuti sejumlah tahapan tes bersama dengan 585 peserta lainnya.
Baik Jeni maupun Sarif menyatakan pandangan sama, bahwa menjadi anggota Polri bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga dan SAD secara umum.
“Tentu ini merupakan kebanggan keluarga, tempat asal kami, serta berkontribusi bagi bangsa. Selain itu, dengan profesi sebagai anggota Polri, kami ingin menjadi contoh adik-adik saya di SAD agar terus belajar, dan meningkatkan pola pikir mereka agar semakin maju," kata Sarif.
Keduanya memiliki pandangan sama, semua anak bangsa memiliki kesempatan sama untuk berkembang. Tidak terkecuali anak-anak SAD, juga tidak mustahil bisa maju dan meraih prestasi, sejajar dengan anak bangsa lainnya.
“Kami ingin anak-anak SAD tidak dipandang sebelah mata. Mereka harus yakin bisa mengejar ketertinggalan dari saudara di tempat lain yang sudah lebih dulu maju,” katanya.
Pandangan Jeni dan Sarif sejalan dengan kebijakan umum Kemensos mendorong kemajuan kualitas SDM bagi KAT, khususnya anak-anak Rimba (SAD). Di Sungai Terap, Kabupaten Batanghari, Mensos Risma membangun community center sebagai tempat pemberdayaan bagi warga SAD di daerah itu.
Baca Juga: Mensos Siap Berikan Fasilitas dan Layanan untuk Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi
Community center merupakan bantuan dari dana CSR SKK Migas-PetroChina Internasional Jabung. Kemensos juga membantu penyediaan fasilitas air bersih dan MCK komunal. Kemudian dibangun pula sarana pendukung, seperti solar cell, sound system, perpustakaan dan sebagainya.
Dengan berbagai fasilitas tersebut, Kemensos menyediakan pengajaran yang layak untuk anak-anak Orang Rimba di Jambi, karena mereka hidup berpindah-pindah. Akibatnya, anak-anaknya ikut serta berpindah-pindah. Mensos berharap ke depan akan ada kesetaraan bagi Orang Rimba di Jambi dengan masyarakat lainnya, baik dari segi pendidikan, kesejahteraan sosial dan aspek-aspek lainnya.
Berita Terkait
-
Pembangunan Rumah Tahan Gempa di NTT Selesai April 2022
-
Kunjungi Perbatasan RI-Timor Leste, Mensos Siapkan Pembangunan Community Center
-
Secara Khusus Terbang ke Pangandaran, Mensos Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual
-
Mensos Minta Peran Multilayanan Multifungsi UPT Diperkuat
-
Mudah Banget, Begini Cara Cek Bansos Kemensos Terbaru 2022
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting