Suara.com - Gambar satelit menunjukkan parit yang digali di halaman gereja menjadi tempat kuburan massal ditemukan setelah pasukan Rusia mundur dari kota Bucha. PBB serukan penyelidikan independen.
Citra satelit baru dari Kota Bucha menunjukkan parit sepanjang 45 kaki (13,71 meter) yang digali di sebuah lahan gereja di mana kuburan massal telah diidentifikasi, kata sebuah perusahaan teknologi satelit Amerika Serikat (AS), Maxar Technologies.
Dilansir kantor berita Reuters, gambar-gambar tersebut menunjukkan parit yang digali di halaman Gereja St. Andrew dan Pyervozvannoho All Saints.
Gambar-gambar itu diambil pada 31 Maret, tetapi Maxar Technologies mengatakan tanda-tanda pertama penggalian kuburan massal terlihat pada 10 Maret lalu.
Namun, Reuters belum dapat memverifikasi gambar-gambar tersebut. Ukraina pada hari Minggu (03/04) menuduh Rusia melakukan pembantaian di Bucha, kota yang terletak di barat laut ibu kota Kyiv.
Kini, kota tersebut sudah direbut kembali oleh pasukan Ukraina. Mayat-mayat dilaporkan berserakan di jalan yang sepi di kota Bucha sejauh mata memandang.
Penarikan pasukan Rusia dari kota itu, mengungkap kehancuran yang terjadi di sana.
"Semua orang ini ditembak, dibunuh, di belakang kepala," kata Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk kepada kantor berita AFP.
Zelenskyy: Ini genosida!
Baca Juga: Ukraina: Palang Merah Merencanakan Upaya Baru untuk Evakuasi Mariupol
Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, menggambarkan keadaan mayat-mayat yang berserakan di jalan-jalan di kota Bucha bak "adegan di film horor."
Presiden Volodymyr Zelensky pun naik pitam usai mendapatkan laporan mengenai kuburan massal dan mayat-mayat yang yang berserakan di Bucha.
Menurutnya, laporan itu merupakan bukti genosida. "Ini genosida," ujar Zelensky dalam wawancaranya dengan CBS, dikutip dari Associated Press. Lebih lanjut dalam postingan video malamnya, Zelenskyy mengatakan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan sipil di Bucha.
Dia bersumpah untuk menyelidiki semua "kejahatan" Rusia di Ukraina dan mengatakan telah menciptakan "mekanisme khusus" untuk melakukannya.
"Saya ingin semua pemimpin Federasi Rusia untuk melihat bagaimana perintah mereka dipenuhi. Jenis-jenis perintah ini. Jenis pemenuhan ini. Dan ada tanggung jawab bersama. Untuk pembunuhan ini. Untuk penyiksaan ini. Untuk ledakan-ledakan ... Untuk tembakan di belakang kepala," kata Zelensky.
Zelensky juga menyinggung mantan Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, mengklaim kebijakan Rusia mereka berkontribusi pada krisis saat ini.
Berita Terkait
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Jamie Carragher Tiba-tiba Melunak, Bujuk Mo Salah Balik Lagi ke Liverpool
-
Bongkar Taktik Aston Villa, Bikin Panik Arsenal dan Man City di Perebutan Gelar Premier League
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil
-
5 Momen Dasco Jadi 'The Crisis Manager' di Tahun 2025