Suara.com - Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengomentari soal adanya masukan dari sejumlah negara agar Indonesia melarang Rusia hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Budiman tidak sepakat kalau misalkan Rusia dilarang hadir ke agenda forum ekonomi internasional tersebut.
"Saya tidak setuju kalau Rusia dilarang hadir," kata Budiman saat diskusi bertajuk Dampak Konflik Rusia - Ukraina terhadap Peran dan Kepentingan Indonesia dalam KTT G20 di Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022).
Budiman menilai bahwa posisi Indonesia itu harus dilihat dari dua sisi baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, kepentingan Indonesia itu ada di dalam mempertahankan keberlangsungan ekonomi.
Kemudian kalau secara faktor eksternal, Indonesia disebutnya merupakan negara berdaulat yang memiliki politik luar negeri yang bebas aktif.
"Bahkan kalau kita berkaca pada gerakan non-blok yang dilakukan Bung Karno, kita memiliki kekuatan untuk bicara. Kita tidak ke Pakta Warsawa atau NATO. Tapi mampu bicara di sebuah gerakan yang menciptakan perdamaian abadi dengan politik luar negeri kita yang bebas aktif," tuturnya.
Di sisi lain, Budiman juga menilai kalau G20 itu tidak memiliki kaitan sama sekali dengan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Justru yang harus dibicarakan ialah bagaimana Indonesia mampu mengedepankan pemulihan dunia pasca terkena dampak pandemi Covid-19.
"Artinya kita ingin memulihkan kembali secara bersama-sama dan menguatkan kembali secara bersama-sama perekonomian dunia. Misalnya dalam transformasi energi dan ekonomi digital," tuturnya.
"Ini harus dikedepankan. Itulah sebabnya kehadiran Rusia maupun Ukraina itu tidak ada masalah karena ini bukan forum politik melainkan forum ekonomi."
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut APBN akan Merumuskan Langkah-langkah Pengamanan Tekanan Global
Berita Terkait
-
Budiman Sudjatmiko Kritik Sikap Parpol Indonesia Soal Rencana Putin di KTT G20, Termasuk Singgung PDIP?
-
Menjadi Negara Besar, Budiman Sudjatmiko Tegaskan Indonesia Jangan Diintervensi Negara Lain Soal G20
-
Menkeu Sri Mulyani Sebut APBN akan Merumuskan Langkah-langkah Pengamanan Tekanan Global
-
Viral Mayat Bergelimpangan di Sepanjang Jalan Bucha, Rusia: Ini Adalah Tindakan Curang Barat Menyudutkan Kami
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto