Suara.com - Kolonel Inf Priyanto menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam peristiwa tewasnya dua korban tabrak lari yakni Handi Saputra dan Salsabila di Nagrek, Jawa Barat. Kasi Intel Komando Resor Militer 133/Nani Wartabone, Kodam XIII/Merdeka itu memiliki ide membuang dua sejoli tersebut ke Sungai Serayu, Jawa Tengah, setelah mereka ditabrak oleh Kopda Andreas Dwi Atmoko, rekannya.
Berikut ini profil dan kontroversi mengenai Kolonel Priyanto.
1. Lulusan Akmil 1994
Kolonel Priyanto adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) Tahun 1994 dan sempat menjabat Dandim 0730/Gunungkidul. Dia banyak bertugas di kecabangan Infanteri.
Pada 2015 hingga 2016, Priyanto menjabat Komandan Kodim (Dandim) Gunungkidul. Setelah itu dia dipromosikan menjadi Inspektur Utama Umum Inspektorat Kodam (Irutum Itdam) IV/Diponegoro.
Jabatan itu diembannya sejak April 2019 dan mendapat kenaikan pangkat dari Letkol ke Kolonel. Selanjutnya Kolonel Priyanto dipromosikan menjabat Kasi Intel Korem 133/Nani Watarbone, jabatan terakhirnya.
2. Sempat Sembunyikan Perbuatannya
Usai peristiwa tabrak lari dan pembuangan mayat dua sejoli, Priyanto diketahui tak melaporkan peristwa tersebut pada komandannya, Danrem 133/NWB dan langsung kembali ke tempat tugasnya.
Setelah kejadian tersebut, Priyanto kembali ke Korem 133/NWB pada 12 Desember 2021 pukul 17.15 Wita, mendarat di Bandara Djalaludin Gorontalo.
3. Sengaja Ingin Hilangkan Jejak
Ide Priyanto membuang Handi dan Salsabila ke sungai tak lepas dari keinginannya menghilangkan jejak tindak kriminal. Dalam pikirannya saat itu, jasad keduanya bisa lenyap dimakan ikan atau terbawa arus hingga ke laut lepas.
Priyanto merasa jasad mereka akan mudah ditemukan jika dibuang di daratan seperti hutan atau semak-semak.
“Saya berpikir kalau di sungai bisa ke laut kemudian dimakan ikan, atau hilang sama sekali. Kalau di darat pasti ditemukan,” ujarnya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Militer Tinggi II, Jakarta Timur, Kamis (7/4/2022).
4. Terbawa Hubungan Emosional
Kolonel Priyanto mengaku sempat hendak membawa kedua korban ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat usai kecelakaan. Saat itu, sosok yang menjadi sopir dan membawa mobil adalah Kopda Andreas Dwi Atmoko.
Berita Terkait
-
Alasan Tak Masuk Akal Kolonel Priyanto Tega Buang Dua Remaja Di Nagreg Ke Sungai Serayu
-
5 Pengakuan Kolonel Priyanto Tega Buang Handi-Salsa ke Sungai, Bujukan Setan hingga Panik
-
Dua Pekan Lagi, Kolonel Priyanto akan Dituntut dalam Kasus Pembunuhan Dua Remaja di Nagreg
-
Ngaku Tak Memikirkan Korban, Kolonel Priyanto Buang Dua Sejoli ke Sungai : Saya Punya Hubungan Emosional Dengan Sopir
-
Suruh Anak Buah Tak Cengeng Usai Tabrak 2 ABG, Kolonel Priyanto Akui Pernah Bom Satu Keluarga di Timor Timur
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?