Suara.com - Rencana aksi massa besar-besaran pada Senin (11/4/2022) di sekitar Istana Merdeka Jakarta menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Pro-kontra pun bermunculan di jagad maya seperti Twitter. Di media sosial tersebut, muncul tagar “Mahasiswa Bergerak” menjelang demo 11 April. Tagar tersebut mengajak elemen masyarakat bergabung dan mendukung aksi unjuk rasa tersebut.
Tagar #MahasiswaBergerak bahkan diperbincangkan hingga 67,9 ribu cuitan di Twitter. Aksi unjuk rasa dimotor BEM Seluruh Indonesia (SI) serta sejumlah anak SMK yang tergabung dalam STM Bergerak. Sejumlah aksi juga direncanakan dilakukan serentak di beberapa daerah di Indonesia. Meski demikian, ada pula yang kontra dengan aksi karena menilai kurang pas dengan kondisi Bulan Ramadan.
Pemerintah sendiri baru saja memastikan Pemilu tetap digelar tahun 2024 dengan mengalokasikan sejumlah anggaran untuk KPU dan Bawaslu. Adapun BEM Nusantara memilih netral dengan membebaskan anggotanya mengikuti atau absen dalam aksi. Di Twitter, rata-rata warganet mendukung aksi tersebut agar pemerintah sadar dengan kebijakannya yang tidak pro-rakyat.
Mereka juga menyindir keinginan terselubung pemerintahan Jokowi yang menghendaki jabatan tiga periode.
“Potong bebek angsa masak dikuali, gagal urus bangsa, minta tiga kali. Wkwkwk,” ujar seorang warganet.
“Semoga para mahasiswa dan mahasiswi selalu dalam lindungan ALLAH...Aamiin,” ujar warganet lain.
Aksi demonstrasi sebelumnya sudah dilakukan di Jakarta pada Jumat (1/4/2022). Sejumlah sindiran disampaikan mahasiswa pada aksi tersebut.
“Bapak kalau capek istirahat jangan buat rakyat melarat,” ujar seorang mahasiswa. Ada pula mahasiswa yang mengancam akan menurunkan lebih banyak massa aksi apabila aspirasi mereka tidak didengar.
“Mahasiswa akan turunkan lebih banyak massa lagi apabila tuntutannya tidak didengar oleh Bapak Joko Widodo,” demikian tulisan pada sebuah poster yang dibawa mahasiswa.
Dalam aksi 11 April, BEM SI membawa enam tuntutan yang harus dijawab Presiden Joko Widodo maksimal dua pekan. Tuntutan pertama yakni mendesak Jokowi bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara. Kedua, mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).
Ketiga, mendesak Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat. Keempat, mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Tuntutan kelima berkaitan dengan penyelesaian konflik agraria di Indonesia. Tuntutan keenam, mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Kontributor : Alan Aliarcham
Berita Terkait
-
Batal Demo 11 April di Istana, BEM SI Pilih Geruduk Gedung DPR RI; Kita Ingin Pastikan Konstitusi yang Ada Berjalan
-
Siapa Saja Peserta Demo 11 April Besok? Dari Mahasiswa hingga Anak STM Turun ke Jalan
-
Viral Video Bus yang Diduga Angkut Mahasiswa Dipaksa Putar Balik di Bakauheni, Polisi: Hoaks
-
Sebut Video Viral Cegat Bus Pengangkut Mahasiswa Demo ke Jakarta Hoaks, Polda Lampung Ancam Penyebar UU ITE
-
Jawab Demo 11 April, Jokowi Siapkan Anggaran Rp 110,4 Triliun untuk Gelar Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal