Suara.com - Di Ponorogo, Jawa Timur ada tradisi mengaji unik, yaitu ngaji kilatan. Ngaji kilatan ini dilakukan selama Ramadhan. Peserta diajak belajar hidup untuk mendekat ke Allah SWT.
Ngaji kilatan itu dilakukan di Masjid Tegalsari Ponorogo. Masjid Tegalsari Ponorogo ini pun berusia tua yang dibangun tahun 1724 Masehi oleh Kiai Ageng Hasan Besari.
Dikutip dari TimesIndonesia (jaringan Suara.com), dari sini lah asal usul ngaji kilatan. Dalam ngaji kilatan, peserta belajar 3 kitab, salah satunya kitab Bidayatul Hidayah.
Sesuai dengan arti namanya, Bidayatul Hidayah, kitab ini semacam panduan hidup dari permulaan (Bidayah) dan akan berakhir pada Hidayah (Petunjuk).
Ngaji kilatan kitab Bidayatul Hidayah dipimpin langsung imam masjid Tegalsari KH Qomaruddin usai salat subuh.
Menurut KH Qomaruddin, kitab Bidayatul Hidayah ini menggariskan amalan-amalan harian yang mesti kita lakukan setiap hari dan adab-adab untuk melaksanakan amal ibadah.
"Supaya ibadah tersebut bisa dilakukan dengan baik, penuh arti dan memberikan kesan yang mendalam," kata KH Qomaruddin kepada TIMES Indonesia Rabu (6/4/2022).
Selain itu, kiai yang kharismatik ini menyebut dalam kitab Bidayatul Hidayah juga terdapat kajian tentang adab-adab pergaulan seseorang dengan Allah SWT dan juga pergaulan dengan semua lapisan masyarakat yang ada disekelilingnya.
"Karena itulah kitab ini berisi pada tiga bagian. Yaitu adab tentang taat kepada Allah SWT, taat meninggalkan maksiat, dan bagian yang terakhir adalah tentang muamalat atau pembahasan tentang adab pergaulan manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan sesamanya," ulas KH Qomaruddin.
Ngaji kilatan bulan Ramadan di masjid Tegalsari ini menurut KH Qomaruddin sudah ada sejak dulu, bahkan ketika Pondok Tegalsari masih ada.
"Pendiri masjid ini sudah melakukan ngaji kilatan seperti ini. Dan tradisinya tidak hilang sampai sekarang," papar KH Qomaruddin.
Ngaji kitab Bidayatul Hidayah menurut KH Qomaruddin banyak memberikan faedah dan bimbingan bagi setiap orang yang mentelaahnya dengan niat yang ikhlas untuk mengamalkan isi dan kandungannya.
"Faedah dan manfaatnya sudah jelas dan tidak diragukan lagi. Kitab ini sangat fenomenal dan sangat penting untuk dikaji dan dijadikan rujukan dalam melaksanakan aktivitas syariat ruhaniah sehari-hari," tutur imam Masjid Tegalsari KH Qomaruddin.
Selain kitab Bidayatul Hidayah, ada kitab Minhajul 'Abidin yang dikaji setelah salat dhuhur, dan kitab Nashoihud Diniyah yang dikaji setelah sholat Ashar selama bulan Ramadhan.
Berita Terkait
-
Melestarikan Tradisi Lewat Pastry: Cara Baru Bumi Aki Signature Rayakan Indonesia
-
Apa Itu Boyfriend Day? Asal Usul Hari Besar yang Dirayakan 3 Oktober
-
Erau Kutai: Saat Naga Jadi Rebutan di Sungai Mahakam, Ini Maknanya!
-
Barak Karinding: Dari Balaraja, Musik Bambu Menggema ke Panggung Internasional
-
Maulid Nabi Berakhir Duka: Mengenal Tradisi Warga Bogor yang Tercoreng Tragedi Runtuhnya Mushola
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash