Suara.com - Nama Karna Wijaya mendadak menjadi sorotan publik usai komentarnya terhadap pengeroyokan Ade Armando saat unjuk rasa mahasiswa, 11 April 2022. Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dianggap mengamini pemukulan terhadap Ade lewat status maupun pernyataannya di media sosial.
Sejumlah pihak mempersoalkan pernyataan yang mengarah ke ujaran kebencian tersebut, apalagi Karna adalah seorang pengajar. Namun Karna berkilah pernyataannya hanya candaan belaka. Berikut sejumlah fakta dosen UGM Karna Wijaya yang diduga sebar ujaran kebencian.
1. Lulusan Universitas di Jerman
Karna Wijaya bukan dosen sembarangan. Dosen tetap di Jurusan Kimia, FMIPA UGM ini memeroleh gelar doktor di Technische Univ Carolo Wilhelmina Braunschweig Jerman pada tahun 1999. Adapun dia menamatkan S2 di Waseda University pada tahun 1993 dan S1 di FMIPA UGM, tempatnya bekerja saat ini.
Sepak terjangnya di dunia pendidikan cukup mumpuni. Selain aktif sebagai tenaga pengajar, Karna Wijaya aktif menulis buku dan melakukan banyak penelitian. Berkat dedikasinya, Karna Wijaya menjadi finalis dosen teladan nasional dan mendapatkan penghargaan terhadap kesetiaan pengabdian dari pemerintah RI.
2. Viral karena Status Facebook
Namanya dikaitkan dengan dugaan ujaran kebencian setelah dia menulis status mengomentari pengeroyokan Ade Armando. Saat itu dia menulis “Yang nemu celananya, jangan lupa dikembalikan ya, mau dipakai ngajar,” merujuk celana panjang Ade yang hilang usai pengeroyokan. Sejumlah komentar Karna di facebook juga menyulut emosi sejumlah pihak karena dianggap mengandung ujaran kebencian.
3. Mengaku Hanya Bercanda
Setelah statusnya di media sosial yang dianggap sebagai ujaran kebencian, Karna Wijaya meminta maaf. Dia menjelaskan maksud statusnya tersebut hanya konteks bercanda. Ia pun sudah dipanggil rektorat UGM pada Senin (18/4/2022). “Saya mohon maaf atas kegaduhan ini. Terutama karena melibatkan Universitas Gadjah Mada. Dalam tanda kutip, mungkin sedikit pencemaran,” ujarnya.
Ia menyebut statusnya tentang dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando sebenarnya bermaksud bercanda. Dia tidak ada niat untuk ujaran kebencian. “Saya mem-posting sesuatu yang sebetulnya hanya gojekan biasa ya,” ungkapnya. Ia mengaku memang sering membuat status di sosial media untuk menanggapi berbagai fenomena, baik politik, ekonomi, sampai kejahatan jalanan yang terjadi di Jogja. “Ada kasus sosial politik yang lain, ekonomi, yang juga ada di situ tetapi tidak digoreng pihak yang lain. Yang digoreng hanya Ade Armando saja.”
4. Laporkan Akun Medsos
Karna Wijaya berencana untuk melaporkan sejumlah akun di media sosial. Dia menilai akun-akun tersebut telah membuat kegaduhan dengan mengunggah ulang pernyataannya ke pihak berwenang. Sejauh ini sudah ada lima akun yang teridentifikasi untuk dilaporkan.
Salah satunya adalah pemilik akun media sosial berinisial JS yang menjadi sasaran pelaporan Karna Wijaya. Pasalnya JS diketahui menjadi akun yang mengunggah pernyataan-pernyataan Karna khususnya terkait Ade Armando ke grup Facebook Kagama. “Benar (ada rencana melaporkan ke ranah hukum) tidak hanya JS tapi semua yang teridentifikasi di media sosial itu yang akunnya jelas. Kalau akun yang tidak jelas kan susah juga ya," kata Karna saat dihubungi awak media, Senin (18/4/2022).
5. UGM Ambil Sikap
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono, memastikan kampus segera memproses Karna sesuai kode etik yang berlaku. Panut menuturkan segala perilaku dosen di UGM sudah seharusnya selaras kode etik, termasuk soal penyampan pendapatan di ruang publik. “Di kode etik dosen sudah tertulis sangat lengkap, ya jelas hal-hal yang menyampaikan pendapat di publik kemudian bersikap, bertindak dan seterusnya itu ada aturannya,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Prabowo Hapus Tantiem BUMN, Ade Armando: Enggak Bikin Kami Jadi Miskin
-
Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN, Ade Armando: It's Okay
-
Unggah Foto dan Sebut Gibran Wapres Terbaik, Ade Armando Diserang Netizen
-
Roy Suryo Pertanyakan Status Tersangka Ade Armando, Loyalis Anies: Si Bajingan Itu Tetap Bebas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?