News / Nasional
Rabu, 31 Desember 2025 | 12:51 WIB
Juru Bicara PDIP Guntur Romli. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • PDIP mengecam teror yang menimpa pegiat medsos (DJ Donny, Sherly Annavita) dan aktivis (Iqbal Damanik) menjelang akhir tahun.
  • Politisi PDIP Guntur Romli menganggap teror tersebut sebagai tindakan pengecut pembungkam kritik terhadap kekuasaan.
  • PDIP mendesak penegak hukum segera mengungkap pelaku lapangan dan dalang aksi teror sebagai preseden buruk.

Suara.com - PDI Perjuangan (PDIP) turut memberikan komentar usai terjadinya serentetan teror yang dialami sejumlah pegiat media sosial dan aktivis menjelang pergantian tahun ini. 

Teror tersebut seperti dialami dua pegiat media sosial yakni Ramond Dony Adam atau yang akrab disapa DJ Donny dan Sherly Annavita. Teror juga dialami oleh aktivis yakni Manajer Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik 

Adapun teror yang dialami mereka kurang lebih serupa yakni mulai dari dikirimi bangkai ayam, dilempari telur busuk hingga ada secarik kertas berisi kalimat bernada ancaman. 

Politisi PDIP, M Guntur Romli, menilai jika teror merupakan tindakan pengecut. Adanya hal itu justru menunjukan tidak siap berdemokrasi dan memegang amanah kekuasaan. 

"Teror adalah tindakan pengecut. Tujuannya untuk membungkam kritik. Suatu respon yang menunjukkan tidak siap berdemokrasi dan memegang amanah kekuasaan," kata Guntur kepada Suara.com, Rabu (31/12/2025). 

Ia mengatakan, kekuasaan telah disalahgunakan dengan adanya aksi teror tersebut. 

"Ingatlah, suara dari rakyat, sekecil dan selemah apapun harus didengar. Vox Populi Vox Dei. Suara Rakyat adalah Suara Tuhan," katanya. 

Untuk itu, ia menegaskan, bahwa PDIP mengecam adanya aksi teror yang dialami pegiat media sosial dan juga aktivis. 

Guntur juga mendesak agar terjadinya teror tersebut bisa diungkap oleh pihak berwajib. 

Baca Juga: BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir

"PDI Perjuangan mengecam tindakan teror itu. Dan meminta penegak hukum untuk bertindak cepat. Ini preseden yang buruk dalam kehidupan bermasyarakat kita. Harus diungkap, siapa pelaku lapangan dan siapa dalangnya," pungkasnya.

Load More