Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif menentang rencana Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminjam Jakarta International Stadium (JIS) untuk Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei nanti. Ia menyebut JIS bukan tempatnya menggelar aksi tersebut.
Menurut Syarif, JIS memang memiliki fasilitas untuk digunakan kegiatan lain selain sepak bola. Namun, sifat acaranya seperti perayaan atau pameran, bukan demonstrasi.
"Kalau acara demonstrasi day ya ada tempatnya. Kalau selebrasi boleh lah ya," ujar Syarif saat dikonfirmasi, Kamis (21/4/2022).
Biasanya, kata Syarif, demonstrasi digelar di tempat yang memang dituju oleh massa aksi. Misalnya, Gedung DPR untuk menyampaikan aspirasi ke wakil rakyat atau Istana Negara ke Presiden.
"Nggak bisa, saya rasa bukan tempatnya JIS, yang disasar apa di sana, kan nggak ada," jelasnya.
Apalagi, sampai saat ini JIS baru menggelar soft launching. Peresmian utamanya atau grand launching belum tahu kapan akan dilaksanakan.
"Belum bisa apa, menampung kapasitas yang sesungguhnya makanya baru soft loncing masih ada perbaikan-perbaikan yang masih belum sempurna," katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, belum menerima informasi tersebut. Namun, ia memastikan bakal lebih dulu melihat ada atau tidaknya permintaan menggunakan stadion yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara.
"Saya baru tahu informasinya. Belum ada saya tahu sampai hari ini, surat masuk yang kami terima," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Baca Juga: Buruh Mau Pinjam JIS untuk May Day, Wagub DKI Sarankan Ganti Demonstrasi Jadi Bersurat
Lantaran adanya rencana tersebut, ia menyatakan bakal mempelajarinya lebih dulu jika ada permintaan tersebut.
"Kita nanti akan pelajari ya. Akan pelajari setiap permintaan dan permohonan dari masyarakat apapun kepentingannya kita akan pelajari kembali, apakah mungkin atau tidak," katanya.
Selain itu, ia juga menyatakan bakal mempertimbangkan faktor lainnya dalam aksi May Day yang selalu dihadiri banyak orang.
Sebab, ia khawatir nantinya jika pesertanya membludak akan berimbas pada keamanan masyarakat.
"Kita khawatir kalau ada pengumpulan masa yang banyak yang berlebihan, itu dapat mengganggu pelayanan oublik, mengganggu ketertiban, dan takut disusupi oleh kepentingan lainnya. Kita harus jaga ya," katanya.
Untuk diketahui, Presiden KSPI Said Iqbal berencana menggelar peringatan Hari Buruh tahun ini pada 14 Mei 2022 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
- 
            
              Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
- 
            
              Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
- 
            
              3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
- 
            
              Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
- 
            
              Dukung Kreator & UMKM, Shopee Hadirkan Pengalaman Belanja Baru Bersama Meta
- 
            
              Viral Mandor TKA Dikeroyok di Morowali, Arogan Jadi Pemicu? Ini 4 Faktanya
- 
            
              Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
- 
            
              Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
- 
            
              Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
- 
            
              DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
- 
            
              Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
- 
            
              Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
- 
            
              Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi