Suara.com - Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, akan melakukan audit investigasi terhadap perkara yang menjerat salah satu keluarga pedagang pasar yang diduga ditangkap dan ditahan usai menolak pungutan liar atau pungli.
Dia mengklaim akan memberikan atensi khusus terhadap perkara ini usai curhatan pihak keluarga ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.
"Kami lakukan pemeriksaan atas keberatan yang disampaikan kepada Bapak Presiden. Kami akan menindaklanjuti dengan audit investigasi. Atas informasi ini, kami akan memberikan atensi khusus terhadap perkara ini," kata Susatyo kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
Susatyo kemudian mengungkapkan jika om atau paman dari pedagang buah di Pasar Bogor tersebut ditahan atas kasus pengeroyokan terhadap sesama pedagang. Kasus tersebut terjadi pada Desember 2021.
"Keluarga ibu tersebut melakukan tindakan pengeroyokan dan ada korbannya sesama pedagang," katanya.
Susatyo juga mengklaim bahwa pihaknya juga telah melaksanakan penyidikan terhadap kasus ini sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Bahkan, keberatan dari pihak tersangka menurutnya sempat diuji di pengadilan.
"Keberatan atas penanganan perkara ini juga telah diuji melalui mekanisme pra peradilan," ujarnya.
Adapun, kasus pengeroyokan tersebut kekinian telah dilimpahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Kota Bogor.
"Sudah dalam proses persidangan," kata dia.
Pedagang Buah Curhat Ke Jokowi
Curhatan ibu-ibu pedagang buah di Pasar Bogor ke Jokowi sebelumnya viral di media sosial. Sambil berurai air mata dia curhat jika omnya ditangkap dan ditahan pihak kepolisian usai menolak praktik pungli di pasar.
"Pak Jokowi, Bapak!!" teriak pedagang wanita bersama suaminya sembari merangsek maju mendekati sang presiden.
Ibu berkerudung hitam itu sampai sesenggukan tak dapat mengatur nafasnya saat berhadapan dengan Jokowi.
"Pak, ditangkap polisi pak...," teriaknya dengan terengah-engah.
Suasana pun menjadi tegang hingga Presiden beserta ajudannya berusaha menenangkan wanita tersebut.
Berita Terkait
-
Pedagang Buah Menangis Histeris Sampai Sesenggukan Bertemu Jokowi Ceritakan Soal Pungli, Netizen: Kawal Takut Lupa
-
Berurai Air Mata Bertemu Jokowi di Pasar Bogor, Pedagang Buah Curhat Omnya Ditahan Karena Tolak Pungli: Tolong Pak!
-
Mudik Lintasi Jalur Pegunungan, Hati-Hati Cuaca Buruk
-
Tak Perlu Takut jika Ada Ormas, Aparat atau Pejabat yang Minta THR, Laporkan Melalui Aplikasi Ini
-
Ada Pejabat, Aparat atau Ormas Minta THR? Laporkan Melalui Aplikasi Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India