Suara.com - Seorang perempuan heran barang yang ia kirim untuk sang pacar tak kunjung diterima. Ternyata ada kisah sedih di baliknya.
Melansir dari OhBulan!, seorang perempuan mulanya ingin mengirimkan barang ke pacar. Namun barang tersebut tidak bisa dikirimkan karena sang pacar terkena Covid-19.
Lewat video yang diunggah perempuan bernama Puteri di TikTok, ia membagikan kisah yang tak akan pernah ia lupakan.
Pada akhir tahun 2021, barang diposkan di dekat pusat pelatihan pacarnya, tetapi paket itu ditolak.
Pada 31 Desember 2021 tiba-tiba kakak dari si pacar mengirim pesan singkat mengatakan dia positif Covid-19 dan tak sadar.
Mendengar itu, Puteri mengungkapkan kesedihannya kepada seorang teman dekatnya karena pacarnya telah tertidur selama sebulan akibat Covid-19.
Meski sakit, perempuan ini tak henti-hentinya berdoa dan berharap agar kekasihnya sadar dan sehat seperti biasanya.
"Menangis dari siang hingga malam. Gangguan mental saat mencoba menyelesaikan skripsi untuk tugas akhir," ungkap perempuan tersebut.
Namun, dia tiba-tiba mendapat kabar bahwa barang yang dikirim ke pacarnya telah tiba dengan selamat. Puteri sendiri merasa aneh siapa yang mengambil barang tersebut ketika prianya tidak berada di pusat pelatihan karena dia tak sadarkan diri.
Baca Juga: Persiapan Mudik Lebaran, Barang Bawaan Pria Ini di Mobil Jadi Sorotan
Betapa sedihnya gadis itu ketika pacarnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka karena ingin menikahi mantan tunangannya di akhir tahun 2022 ini.
"Salam, saya minta maaf. Sejauh ini perkenalan kami. Saya juga ingin memberi tahu bahwa saya akan menikah pada akhir tahun ini. Maaf Puteri," pesan pria tersebut melalui WhatsApp.
"Saya tidak punya niat. Hati saya masih kuat untuk mantan tunangan saya, itu sebabnya saya tidak memiliki pasangan setelah putus. Tolong hapus semua tentang saya. Maaf saya harus memblokir nomormu," imbuhnya.
Puteri menambahkan bahwa dia merasa sulit untuk menerima kenyataan bahwa mantan pacarnya memutuskan hubungan mereka. Tak hanya itu, pria tersebut adalah pria pertama yang membuatnya membuka pintu hatinya setelah menjalin hubungan terakhirnya.
"Sampai saat ini, saya tidak tahu apakah cerita positif Covid-19 adalah saudaranya yang mengarang cerita atau dia yang menyuruh saudaranya untuk menceritakannya," ungkap Puteri.
Puteri menambahkan bahwa dia tidak peduli jika mantan pacarnya ingin berhubungan kembali dengan mantan tunangannya, tetapi setidaknya dia harus jujur dengan hal yang sebenarnya dan tidak harus mengarang cerita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional