Suara.com - Ray Prama Abdullah (27) harus kehilangan uang THR senilai RP 4,4 juta usai jadi korban pembegalan di depan RS Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Rabu (27/4/2022) pagi. Tidak hanya itu, anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Mangga Dua Selatan itu juga mengalami lebam pada bagian wajah.
Saat dijumpai di kediamannya di kawasan Mangga Dua Selatan, Ray mengaku masih ingat wajah para gerobolan begal tersebut. Total ada 10 orang dengan berboncengan sepeda motor yang menyerang Ray di pagi hari tersebut.
Ray mengatakan, gerombolan begal itu masih sangat muda. Kata dia, mereka adalah gerombolan remaja tanggung.
"Mukanya masih pada muda. Remaja tanggung lah," kata Ray, Kamis (28/4/2022).
Ray curiga jika gerombolan remaja itu bukanlah pelaku begal. Sebab, jika merujuk pada jumlah massa, Ray menduga gerombolan remaja tersebut merupakan gengster.
"Saya khawatir ini gengster yang biasa wara-wiri atau tawuran. Apesnya saya lah lagi kerja dan kami, PPSU sering jadi korban karena pekerjaan rentan. Kesrempet mobil atau hilang HP. Ini resiko banget," katanya.
Kronologi
Saat itu waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB dan Ray kebetulan sedang menyapu jalan karena sedang piket pagi.
Pernyataan itu sekaligus menepis kabar yang sebelumnya viral di media sosial. Sebab, dalam narasi beberapa media sosial, Ray dibegal usai mengambil uang di ATM.
Tidak berselang lama, sekitar 10 orang berboncengan lima sepeda motor mendekat ke arah Ray. Tanpa basa-basi, salah satu pelaku begal langsung memiting leher pria 27 tahun tersebut.
"Saat kejadian, posisinya saya lagi kerja shift pagi. Itu pukul 05.00. Tiba-tib ada orang segerombolan sekitar 10 orang datang ke saya. Itu lima motor. Saya langsung di piting leher saya," kata Ray.
Tidak sampai situ, para terduga pelaku kembali menghajar Ray. Dimulai dari pinggang yang dihantam dan membikin Ray setengah sadar.
"Saya setengah sadar, posisi belum makan karena belum sahur. Saya lemes lah," ucap Ray.
Ray melanjutkan, gerombolan begal langsung membuka paksa tas yang dia bawa. Kebetulan, di dalam tersebut ada uang senilai Rp 4 juta yang diambil di ATM sebelum memulai kerja.
"Saya kemudian langsung di kalungi celurit. Tas saya sudah terbuka. Di tas ada uang THR senilai Rp 4,4 juta," beber dia.
Berita Terkait
-
Detik-detik Petugas PPSU Dibegal, Dipukuli Hingga Tergeletak dan Duit THR-nya Dirampok Saat Kerja; Saya Belum Sahur
-
Komplotan Begal Rampok Duit THR Petugas PPSU di Jakarta Pusat, Polisi Buru Para Pelaku
-
Viral Petugas PPSU di Jakpus Dirampok Komplotan Begal, Duit THR Rp4,4 Juta Ludes
-
Sidang Putusan 4 Pelaku Begal di Cikarang Dihadiri Gerombolan Polisi, Kuasa Hukum Curiga
-
Kuasa Hukum Pelaku Begal Sebut Majelis Hakim Abaikan Fakta Persidangan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres