Suara.com - Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik di hari H Idul Fitri, Senin (2/5/2022). Total ada 33.400 penumpang yang pergi meninggalkan Ibu Kota dari dua stasiun tersebut.
Kepala Hubungan Masyarakat KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengatakan sebanyak 15.200 penumpang atau 89 persen dari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 17.100 berangkat dari Stasiun Gambir. Selain itu, ada 35 rangkaian kereta api beroperasi dari stasiun tersebut.
"Stasiun Gambir terdapat 35 KA beroperasi, dari jumlah tersebut 8 di antaranya merupakan KA tambahan. Adapun volume penumpang berangkat sebanyak 15.200 atau 89 persen dari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 17.100," kata Eva dalam siaran pers, hari ini.
Sementara di Stasiun Pasar Senen, ada 18.200 atau 89 persen dari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 20.500 penumpang yang berangkat. Adapun rangkaian kereta yang tersedia berjumlah 28 KA.
"Untuk Stasiun Pasar Senen, terdapat 28 KA beroperasi, 2 KA di antaranya merupakan KA tambahan. Volume penumpang berangkat sebanyak 18.200 atau 89 persen dari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 20.500," kata Eva.
Data tersebut, kata Eva, hanya jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Jika ditambah dengan penumpang yang naik juga dari Bekasi, Karawang, Cikarang, Cikampek, dan Jakartakota, secara keseluruhan volume penumpang pada KA yang berangkat dari Daop 1 Jakarta sudah memenuhi ketersediaan tempat duduk 100 persen.
Selama periode 22 April 2022 hingga 1 Mei 2022, total penumpang yang menggunakan moda transportasi sebanyak 317.800 penumpang. Tercatat, puncak kepadatan volume penumpang keberangkatan Stasiun Gambir dan Pasar Senen terjadi mulai tanggal 27 April 2022 sampai 1 Mei 2022.
"Pada kurun waktu tersebut, okupansi penumpang KAJJ yang berangkat dari area daop 1 mencapai 100 persen," kata Eva.
Adapun relasi yang banyak dipilih pengguna diantaranya tujuan Yogyakarta, Solo, Kutoarjo, Purwokerto, Kebumen, Tegal, Semarang, Surabaya, Malang, Cirebon, dan Bandung.
Berita Terkait
-
Aksi Akbar di Monas: KAI Terapkan Rekayasa Operasional, 11 KA Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara
-
Pemudik Sepeda Motor Maki Naik Tahun Ini, Menhub Ungkap Alasannya
-
Jumlah Pemudik Turun Tahun Ini, Imbas Daya Beli?
-
Sepi Pemudik, Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Mudik Lebaran
-
Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Saat Periode Lebaran, Begini Kekuatan Konstruksi YIA
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional