Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah merespons pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang mengusulkan calon presiden (capres) tunggal.
Dalam pernyataannya, Cak Imin menyebut jika yang calon presiden hanya berjumlah dua kandidat lebih baik capres tunggal saja. Perkataan tersebut mendapat repons dari Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Dalam cuitannya di akun @fahrihamzah, dia menegaskan jika hal tersebut terjadi, maka rakyat hanya jadi penonton saja.
"Seperti dugaan saya: SEMUA TIKET SUDAH TERJUAL KARENA TIKETNYA SUDAH KEDALUARSA DAN RAKYAT GAK IKUT APA-APA ALIAS NONTON AJA. TIKET PALSU ITU ADA DI TANGAN SEGELINTIR ORANG YANG MEMUTUSKAN CALON 1 ATAU 2 UNTUK SEBUAH SANDIWARA," tulis Fahri Hamzah dikutip dari akun Twitter-nya.
Masih dalam cuitannya, Fahri mengingatkan soal mandat suara rakyat kepada DPR mulai 17 April 2019 hingga 1 Oktober 2024 .
"Waktu rakyat mencoblos pada pemilu legislatif 17 April 2019 kita hanya memberikan mandat suara untuk dipakai oleh DPR sampai tanggal 1 Oktober 2024. Tetapi mengapa setelah itu suara rakyat masih akan dipakai dalam persekongkolan mengatur tiket Pilpres 2024?" tulisnya.
"Hanya karena mereka sudah pegang tiket palsu-lah calon-calon ini bergentayangan dengan tebar pesona. Orang-orang gagal merasa punya kesempatan menang lagi, hanya karena mereka telah mengantongi karcis kedaluwarsa. Kegilaan ini entah sampai kapan...? Mungkin rakyat dianggap tidak waras...!" lanjutnya.
Sebelumnya, Cak Imin mengemukakan agar pada Pilpres 2024 lebih baik calonnya tunggal, jika tidak ada tiga calon presiden. Ia mengungkapkan, hal tersebut untuk mencegah perpecahan di masyarakat.
"Kalau nggak bisa tiga calon, jangan dua calon. Mending calon tunggal," katanya beberapa waktu lalu.
Ia mengemukakan, kekhawatirannya akan polarisasi dalam masyarakat yang makin menebal, jika Pilpres 2024 kembali diikuti dia pasangan calon.
Berita Terkait
-
Fahri Hamzah Sentil Para Kandidat Capres: Maju Pilpres Harus Pakai Tiket Baru, Jangan Tiket Basi
-
Alasan Cak Imin Tak Lagi Ngotot Tunda Pemilu: Ngaku Cuma Diskusi, Nurut Ke Jokowi Hingga Doa 2024 Lancar
-
Komentari Pertanyaan soal Prabowo-Sandi Jilid 2 untuk Pilpres 2024, Fahri Hamzah: Mari Buka Lembaran Baru
-
Minta Semua Pihak Dukung Larangan Ekspor Minyak Goreng, Cak Imin: Pengusaha Harus Tunduk
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional