Suara.com - Aparat keamanan masih berusaha melacak keberadaan dua warga Palestina yang diduga menusuk tiga warga sipil Israel hingga tewas. Pelaku berasal dari Kamp Jenin yang menjadi episentrum gelombang kekerasan teranyar.
Penusukan massal yang menewaskan tiga orang di dekat Tel Aviv, Israel, Kamis (5/4), merupakan insiden teranyar menyusul eskalasi kekerasan dalam beberapa pekan terakhir.
Kedua pelaku, yang diduga berusia 19 dan 20 tahun, berasal dari Kamp Jenin di Tepi Barat Yordan. Kawasan pengungsi itu menjadi episentrum pertempuran teranyar antara militan Palestina dan Israel.
Sejak awal tahun, sejumlah warga Palestina asal Jenin melakukan serangkaian serangan mematikan terhadap warga sipil atau serdadu Israel.
Akibatnya, militer dan kepolisian melancarkan penggerebekan terhadap kamp tersebut yang kemudian memicu pertukaran tembakan.
"Kami akan menangkap teroris dan menghancurkan kelompok pendukungnya, dan mereka akan mendapat ganjaran setimpal,” kata Perdana Menteri Naftali Bennett, Kamis (5/5) malam.
Otoritas mengatakan pelaku melarikan diri dengan kendaraan bermotor, ketika korban masih bersimbah darah di Elad, sebuah pemukiman ultra-Ortodoks di dekat kota Tel Aviv.
Selain tiga yang meninggal dunia, empat warga sipil lain dikabarkan mengalami luka-luka.
Beban sejarah di hari penentuan
Baca Juga: Pengadilan Israel Beri Wewenang Militer Usir 1.300 Penduduk Palestina
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengecam "serangan mengerikan terhadap laki-laki dan perempuan tidak berdosa,” katanya dalam keterangan pers.
Adapun Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memperingatkan konsekuensi tindak kekerasan terhadap perdamaian.
"Pembunuhan warga sipil Palestina atau Israel hanya mengarah pada situasi yang lebih parah, pada saat ketika kita semua berusaha mencapai stabilitas dan mencegah eskalasi,” tuturnya seperti dikutip Kantor Berita Palestina, Wafa.
Tanggal 14 Mei 1948 merupakan simpang sejarah yang menjauhkan takdir kedua bangsa. Pada hari itu, warga Yahudi merayakan pembentukan negara sebagai suaka bagi bangsa yang baru mengalami genosida, sebaliknya Palestina meratapi pengusiran dari Israel yang dikenal dengan Nakba atau Hari Bencana.
Sejarah kelam itu menaungi Kamp Jenin yang menampung sebagian pengungsi Palestina dari Israel. Di sini pula meletus Intifada kedua pada tahun 2000 yang menewaskan ribuan warga sipil di kedua belah pihak.
Sejak awal Maret 2022, setidaknya 18 warga Israel tewas di tangan militan Palestina, termasuk korban penusukan dan penembakan massal di Tel Aviv dan di Tepi Barat.
Berita Terkait
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kondisi Terkini Lokasi Banjir Bandang Sumatera Utara
-
Anggota DPRD Sumut Minta Nias Merdeka, Kecewa Banjir Sumatera Tak Jadi Bencana Nasional
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
Revolusi Emas Pegadaian: TRING! Tembus 1,3 Juta Pengguna, Investasi Cuma Rp10 Ribu
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung