Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin baru saja mengungkap adanya 15 kasus yang diduga hepatitis akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut, lima kasus di antaranya telah menyebabkan lima anak di sejumlah daerah meninggal dunia.
Penyakit yang tengah mewabah di banyak negara ini memang menyerang usia anak hingga 16 tahun. Berikut ulasan sejumlah kasus hepatitis akut di Indonesia yang menyebabkan penderitanya meninggal dunia.
1. Kasus Jakarta (3 Anak Meninggal)
Indonesia melaporkan kasus pertama diduga hepatitis akut pada bulan April 2022. Saat itu, tiga pasien anak di DKI Jakarta meninggal dunia setelah dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo dengan kondisi telanjur kritis.
Mereka meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dalam dua pekan hingga 30 April 2022. Ketiga anak itu merupakan pasien rujukan dari rumah sakit yang terletak di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Adapun gejala yang dialami pada pasien-pasien tersebut meliputi diare berat, mual, muntah, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Spesialis anak konsultan gastrohepatologi dari RSCM Jakarta - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI), Dr dr Hanifah Oswari mengatakan, ketiga pasien datang dengan kondisi yang berat. Setelah menjalani perawatan di ICU, nyawa ketiganya tidak bisa tertolong.
2. Kasus Tulungagung (1 Anak Meninggal)
Sepekan kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dr Kasil Rokhmat mengumumkan pasien anak perempuan berusia tujuh tahun meninggal dunia pada Jumat (6/5/2022). Dia diduga kuat meninggal karena hepatitis.
Baca Juga: 7 Fakta Menkes Umumkan Hepatitis Akut di RI Sudah Tembus 15 Kasus
Hasil laboratorium pasien disebut negatif virus hepatitis A, B, C, D, atau E. Pasien yang tidak disebut identitasnya ini sebenarnya sempat mendapat perawatan intensif di RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Ia mengungkapkan bahwa ciri-ciri klinisnya identik dengan penyakit hepatitis. Konfirmasi positif tersebut sesuai dengan kriteria dari Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kriteria yang dimaksud adalah adanya gejala penyakit kuning, berusia di bawah 10 tahun, dan tidak ada penyebab lain. Gejala yang dialami adalah demam, diare, urine berwarna lebih pekat dan feses berwarna pucat.
Temuan kasus tersebut berawal saat pasien mengalami demam dan muntah-muntah sekitar empat hari. Meski demikian, Kemenkes masih memasukkan kasus anak di Tulungagung dalam klasifikasi pending lantaran perlu melakukan analisis lebih lanjut sebagai konfirmasi.
3. Kasus Solok (1 Anak Meninggal)
Terkini, berusia 1 bulan 29 hari asal Solok, Sumatera Barat, diumumkan meninggal diduga karena hepatitis akut pada Senin (9/5/2022). Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Yanwar, gejala anak mengarah ke hepatitis A.
Tag
Berita Terkait
-
7 Fakta Menkes Umumkan Hepatitis Akut di RI Sudah Tembus 15 Kasus
-
Ungkap Dugaan Penyebab Kasus Hepatitis Akut, Menkes Budi Koordinasi dengan CDC AS dan Inggris
-
Lily Wahid di Mata Putri Gus Dur: Sosok Pendobrak
-
Update Kecelakaan Arus Mudik Lebaran 2022: 7 Orang Meninggal dan 64 Luka-Luka, Kerugian Materil Hingga Rp 62 Juta
-
Pelaku Penusukan yang Tewaskan Dua Pemuda di Seturan Dijerat Pasal Berlapis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia