Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Luqman Hakim mengusulkan dua langkah agar untuk mengatasi penyakit hepatitis akut kepada pemerintah lantaran belum diketahui penyebab dari penyakit ini hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia di Indonesia.
“Pertama, menuntaskan program Jambanisasi Berbasis Keluarga. Menurut data BPS tahun 2020, masih terdapat 20 juta lebih keluarga di Indonesia yang tidak memiliki jamban, akibatnya mereka bisa buang air besar di sembarang tempat,” kata Luqman pada Selasa (10/5/2022).
Presiden diminta untuk segera melakukan penyelesaian program pembangunan jamban berbasis keluarga. Menurutnya, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi kualitas sanitasi pada fasilitas-fasilitas umum.
Langkah kedua yang diusulkan, pemerintah perlu melakukan program basmi lalat dan hewan sejenis yang berpotensi menjadi transmiter virus hepatitis.
“Zona-zona yang menjadi pusat lalat berkembang biak, harus disterilisasi untuk mencegah bertambahnya populasi lalat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luqman menuturkan, sambil menunggu hasil penelitian otoritas kesehatan nasional dan internasional atas penyakit hepatitis akut, pemerintah sebaiknya melakukan langkah ekstra meningkatkan kualitas dan fasilitas sanitasi masyarakat.
Penularan hepatitis, terutama hepatitis A yang banyak menimbulkan kematian anak, melalui tinja dari orang yang mengidap penyakit itu.
“Transmisi virus hepatitis konvensional dari tinja bisa dibawa oleh lalat yang kemudian hinggap di makanan atau peralatan makan,” katanya.
Luqman juga meminta masyarakat memperhatikan lebih intens kesehatan anak sehingga apabila terdapat gejala hepatitis seperti diare, segera bawa ke dokter, puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan terdekat.
Baca Juga: Epidemiolog Ingatkan Kasus Hepatitis Akut Harus Menjadi Perhatian
Menurutnya, harus dipastikan sebelum makan dan minum, masyarakat perlu mencuci tangan pakai sabun, serta makanan dan peralatan makan harus disimpan di tempat yang tidak bisa dari dihinggapi lalat.
Politisi PKB itu berharap masyarakat tidak panik terkait munculnya hepatitis akut tersebut di Indonesia karena pemerintah bersama para ahli dan badan-badan kesehatan nasional dan internasional sedang melakukan penelitian ilmiah atas penyakit itu.
“Masyarakat tidak perlu panik. Lakukan langkah-langkah pencegahan dengan meningkatkan praktik hidup sehat,” katanya.
Dia berharap dalam waktu cepat dapat diungkap jenis virus yang menyebabkan hepatitis misterius sekaligus cara pencegahannya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Dua Anak di Provinsi Sumatera Utara Diduga Terjangkit Hepatitis Misterius, Satu di antaranya Meninggal Dunia
-
Epidemiolog Ingatkan Kasus Hepatitis Akut Harus Menjadi Perhatian
-
Kantin Sekolah di Kota Makassar Dilarang Buka, Cegah Penularan Hepatitis Akut Misterius Pada Anak
-
Apa Itu Adenovirus? Momok yang Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Akut
-
Daftar Kasus 5 Anak Meninggal Diduga Kena Hepatitis Akut di Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal