Suara.com - Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengambil tindakan pencegahan hepatitis akut misterius. Salah satu caranya adalah dengan menutup kantin sekolah untuk sementara.
Ima mengatakan munculnya hepatitis akut misterius ini perlu mendapatkan penanganan cepat. Apalagi sasaran penyakit ini adalah anak-anak usia sekolah yang saat ini sedang menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Anak-anak itu kalau bisa bawa makannya dari rumah, jadi kantin-kantin di sekolah jangan dibuka dulu karena hepatitis ini masih meningkat," ujar Ima ketika saat dikonfirmasi, Jumat (13/5/2022).
Selain itu, Pemprov DKI juga disarankannya agar gencar mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi. Dalam hal ini, Disdik harus bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.
"Pemprov DKI harus jemput bola sosialisasi ke semua sekolah-sekolah apabila menemukan ciri-ciri yang mengarah kepada hepatitis," ujarnya.
Para orang tua juga disebutnya memiliki peranan penting untuk menjaga anaknya agar tidak terpapar. Jika memang ada gejala yang dialami anak mengarah pada hepatitis, orang tua diminta aktif segera melapor supaya cepat dapat penanganan.
"Jadi ketika sudah mulai ada keluhan-keluhan siswanya, karena sekarang masing-masing sekolah kan mereka punya group orang tua murid itu harus melaporkan kepada puskesmas setempat gitu. Jadi terdetekasinya bisa lebih cepat" pungkas Ima.
Diketahui, saat ini di Jakarta tercatat terdapat 21 kasus diduga hepatitis akut misterius. 14 kasus di antaranya dialami anak dan 7 sisanya adalah usia di atas 16 tahun.
Baca Juga: Kadinkes Bintan: Masyarakat Lebih Khawatir Covid-19 Daripada Penyakit Hepatitis Akut
Berita Terkait
-
Kadinkes Bintan: Masyarakat Lebih Khawatir Covid-19 Daripada Penyakit Hepatitis Akut
-
Kota Tangerang Umumkan Waspada Hepatitis Akut untuk Anak Sekolah: Bawa Makanan dari Rumah, Awas Alami Kulit Kuning
-
Hepatitis Akut Teror Anak Sekolah di Jakarta, PKS Tagih Keseriusan Disdik dan Dinkes
-
Satu Pasien Suspek Hepatitis Akut Misterius Berusia 9 Tahun Dirawat di Makassar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya