Suara.com - Jose Ramos-Horta dilantik sebagai Presiden Timor Leste pada Jumat (20/05). Di tengah perayaan hari kemerdekaan, ia berjanji untuk memecahkan kebuntuan politik yang sudah berlangsung lama.
Memperingati hari kemerdekaan pada Jumat (20/05), ribuan warga Timor Leste merayakannya dengan konser dan menyalakan kembang api di ibu kota Dili.
Pada saat yang sama, dalam pidato di hadapan parlemen, yang disampaikan dalam empat bahasa, pada hari Jumat (20/05) dini hari usai pelantikan, Ramos-Horta menyerukan persatuan nasional antara partai-partai yang bersaing dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya akan mengupayakan sesuai fungsi loyalitas yang telah diinvestasikan dalam diri saya, dan akan mendedikasikan semua energi serta pengetahuan saya untuk pertahanan dan konsolidasi kemerdekaan dan persatuan nasional," kata Presiden baru Timor Leste itu.
"Perdamaian hanya akan tercipta dan abadi jika dicapai melalui dialog dan saling menghormati di mana tidak ada pihak yang merasa dipaksa dan dihina," tambahnya, ketika berbicara di depan kerumunan personel militer dan perwakilan diplomat.
Jose Ramos-Horta, 72, mengalahkan petahana Francisco "Lu-Olo" Guterres dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 19 April lalu dengan mengantongi 62 persen suara. Ada satu momen indah dalam upacara tersebut, ketika Ramos-Horta menerima pelukan dari pendahulunya, Guterres.
Pemilu yang berlangsung tanpa insiden dipandang sebagai kesempatan untuk memulihkan kebuntuan politik antara Kongres Nasional Rekonstruksi Timor-Leste (CNRT) dan Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka (Fretilin) pimpinan Guterres.
Kebuntuan telah membuat pemerintah gagal meloloskan anggaran selama beberapa tahun, melumpuhkan ekonomi negara yang sebagian besar masih pedesaan dengan 1,3 juta penduduk.
'Tingkat kebebasan yang luar biasa' Dalam pidatonya, Ramos-Horta juga berbicara tentang rencana membantu melestarikan "perdamaian regional dan global" dan memperluas hubungan bilateral dengan Cina, sambil memuji Amerika Serikat atas perannya dalam mengembangkan infrastruktur negara.
Baca Juga: Profil Ramos Horta, Presiden Kelima Timor Leste, Peraih Nobel Perdamaian Hingga Pernah Mau Dibunuh
Sebagai imbalannya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengucapkan selamat kepada negara itu atas tonggak kemerdekaannya.
"Rakyat Timor memiliki banyak hal yang bisa dibanggakan dalam sejarah bangsa mereka yang masih muda, tingkat kebebasan luar biasa yang memungkinkan demokrasi berkembang," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
Ramos-Horta juga berterima kasih kepada mantan penguasa kolonial Portugal, di mana Presiden Marcelo Rebelo de Sousa hadir pada upacara tersebut.
Kemenangan dalam pemilu memberi Ramos-Horta masa jabatan presiden keduanya. Sebelumnya, dia menjabat sebagai pemimpin Timor Leste pada tahun 2007 hingga 2012.
Presiden baru itu diharapkan dapat membantu mengembangkan ekonomi negara yang telah terpuruk akibat pandemi COVID-19, di mana Bank Dunia mengatakan 42 persen populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Ramos-Horta juga ingin mendorong negaranya untuk bergabung dengan ASEAN dan mengatakan dalam pidatonya bahwa dia mengharapkan Timor Leste pada akhirnya menjadi anggota ke-11 ASEAN. bh/ha (AFP)
Berita Terkait
-
Tottenham Siapkan Langkah Sensasional! Siap Pulangkan Harry Kane ke London
-
21 Tahun Debut Lionel Messi di Barcelona: Inilah 5 Laga Terhebat La Pulga yang Tak Terlupakan!
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Manchester United Bernafsu Pulangkan Eks Bintang Akademi Secara Gratis
-
11 Warga Diputus Bersalah karena Halangi Kegiatan Tambang, Begini Respons PT Position
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras