Suara.com - Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan politik kepada relawan yang memenangkannya pada Pilpres 2014 dan 2019 silam.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta agar relawan tidak tergesa-gesa membahas calon presiden (Capres) pada Pemilu 2024.
"Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang dukung ada di sini," katanya seperti dikutip Antara pada Pembukaan Rakernas V Projo di Magelang, Sabtu (21/5/2022).
Jokowi juga menyinggung berbagai persoalan bangsa, seperti persoalan energi, pangan, dan situasi geopolitik dunia. Lantaran itu, Mantan Wali Kota Solo ini meminta semua pihak bekerja keras menyelesaikan persoalan tersebut.
Tak hanya sekali, ia kembali menegaskan agar jangan tergesa-gesa karena persoalan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 harus dituntaskan.
"Setelah itu, baru masuk yang namanya nanti keputusan akan saya dengar dari bapak/ibu semuanya. Akan saya ajak bicara, jadi jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini juga belum jelas," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan partai apa mencalonkan siapa hingga kini belum jelas, sehingga jangan sampai salah.
Lantaran itu, Jokowi menuturkan, bakal membuat pertemuan besar tingkat nasional untuk seluruh sukarelawan, tidak hanya Projo.
Langkah tersebut untuk menunjukkan bahwa seluruh sukarelawan masih solid dan masih satu.
"Saya pun nanti memutuskan pasti akan bertanya bapak/ibu dan saudara-saudara semuanya. Tidak saya putuskan sendiri, saya bukan tipikal seperti itu. Saya tanya ketuanya dahulu," kata Jokowi yang juga Pembina Projo.
Jokowi juga menyampaikan semua harus menyadari, akibat pandemi yang terjadi lebih dari dua tahun kondisi ketidakpastian menjadi sangat meningkat. Kondisi tersebut, jelasnya, tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan seluruh negara di dunia mengalami hal yang sama.
Ia mengemukakan, saat ini pandemi akan selesai, namun muncul persoalan baru yakni Perang Rusia melawan Ukraina.
Satu persoalan belum selesai, muncul persoalan besar yang lain. Kelihatannya perang tersebut jauh dari Indonesia. Akan tetapi, dampaknya semua negara mengalami.
"Ekonomi belum pulih akibat pandemi muncul perang sehingga harus saya sampaikan apa adanya. Semua negara sekarang ini tidak mudah. Negara kita juga tidak gampang menghadapi persoalan besar ini," katanya.
Jokowi melanjutkan, jika nantinya tidak gampang untuk mengelola dalam pemulihan ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional