Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo turun langsung ke Pelabuhan Merak pada Sabtu. (21/5/2022). Ini untuk memastikan lalu lintas sapi antar area berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Mentan SYL yang didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, melakukan inspeksi terkait pengawasan terhadap sapi yang akan dilalulintaskan keluar Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian secara aktif terus melakukan pengawasan terhadap hewan ternak di tempat pemasukan dan pengeluaran diseluruh wilayah tanah air.
Berdasarkan data pada sistem lalu lintas perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Cilegon, tercatat peningkatan lalu lintas komoditas asal sektor peternakan yang meningkat signifikan. Pada tahun 2021 media pembawa rentan PMK yang dilalulintaskan mencapai 25.153 ekor. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingan lalu lintas ternak rentan PMK di tahun 2020 yang hanya tercatat 10.745 ekor saja.
"Hari ini saya berkesempatan untuk memastikan bahwa Badan Karantina Pertanian menerapkan biosekuriti terhadap pengeluaran 149 ekor sapi tujuan Pekanbaru. Lalu lintas dari Pelabuhan Merak melalui Pelabuhan Bakauheni," kata Mentan Syahrul saat melalukan monitoring tindakan karantina di Cilegon, Sabtu (21/5/2022).
Tindakan karantina meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan dokumen, dan penyemprotan desinfektan. Hal ini untuk membunuh virus kemungkinan masih terbawa, salah satunya penyebab PMK.
"Tidak ada lalu lintas hewan disini yang bisa lolos tanpa protokol, yang tidak lolos, berhentikan sampai disini," himbau Mentan SYL.
SYL mengapresiasi kinerja Barantan dan juga instansi terkait lainnya untuk memperketat pengawasan di tempat pengeluaran dan pemasukan. Ia yakin bahwa PMK dapat disembuhkan, dan aman bagi manusia.
Apel Siaga PMK
Kegiatan monitoring diawali dengan apel Siaga PMK yang langsung dipimpin oleh Mentan SYL. Hal ini untuk menjamin keamanan dan kesehatan lalu lintas hewan terbak, termasuk untuk kebutuhan Iduladha.
Baca Juga: Begini Tips Cara Alami Warga Lojejer Jember Lindungi Ternaknya dari Virus PMK
"PMK ada, iya. Tapi PMK bisa sembuh. PMK memang hadir, tapi tidak membahayakan manusia. Artinya, dagingnya pun sesuai dengan protokol kesehatan dapat dimakan. Oleh karena itu, menghadapi Idul Adha besok tidak boleh ada kepanikan, siapapun," jelas Mentan SYL.
Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang mengatakan Siaga PMK ini merupakan respon dari Kementerian Pertanian untuk menjamin lalu lintas hewan ternak aman di tengah wabah PMK.
"Kami lakukan pengawasan di tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa, seperti di Pelabuhan Merak ini. Sebelumnya hewan ternak dipastikan sudah memenuhi biosekuritinya. Terpenuhi masa karantina selama empat belas hari," ujarnya.
Bambang menambahkan pihaknya juga melakukan pemeriksaan dokumen meliputi SKKH yang dilengkapi surat rekomendasi pengeluaran dan pemasukan dari Dinas Peternakan sesuai dengan Permentan 21 tahun 2015.
Pencegahan PMK, Bambang tambahnya lagi, perlu koordinasi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini untuk memastikan tidak ada penyebaran ke daerah yang masih terbebas PMK.
Turut hadir dalam acara Siaga PMK ini yaitu Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wisesa Putra, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Barantan, Junaidi, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum KD, Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M. Tauchid, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Efa Sarifah, PT. Krakatau Bandar Samudra, PT. Pelindo II Banten, Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Merak (KSKP) Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL).
Berita Terkait
-
Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Tembus Rp 40.000/Kg, Pegadang: Stok Minim di Petani
-
Imbas Wabah PMK, Harga Sapi di Agam Naik Rp 1 Juta Per Ekor
-
Gubernur Kepri Ajak Masyarakat Beli Daging Sapi Lokal, Pedagang: Stok Sisa Sepekan, Kios Bisa Tutup
-
Peternak dan Warga Kalbar Diminta untuk Tak Panik Soal PMK Ternak, Kenapa?
-
Sebanyak 433 Ternak di Lamongan Suspect Virus PMK, Namun 86 Sudah Sembuh
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global