Suara.com - Keberadaan mantan politikus PDI Perjuangan (PDIP), Harun Masiku, kini masih menjadi misteri. Sejak ditetapkan sebagai buronan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dua tahun lalu, hingga saat ini jejaknya sama sekali tak terendus. Sang koruptor masih bebas berkeliaran yang membuat publik geram.
Sebelumnya, KPK telah memberikan beberapa alasan hingga kini pihaknya belum menangkap Harun Masiku. Begitu pula dengan eks penyidik senior KPK, Novel Baswedan yang membeberkan alasan KPK dahulu tidak bisa menangkap Harun Masiku.
Alasan KPK
KPK era Firli Bahuri mengklaim telah melakukan sejumlah upaya untuk menangkap Harun Masiku. KPK menyebut sang koruptor tidak lagi di Tanah Air dan telah kabur ke luar negeri.
“Hanya saja karena tempatnya bukan di dalam (negeri), kami mau ke sana juga bingung. Pandemi sudah berapa tahun,” kata Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto saat jumpa pers, di Gedung KPK, Jakarta, akhir tahun lalu.
KPK telah memasang red notice terhadap Harun Masiku kepada Interpol. Melalui red notice tersebut, KPK mengumumkan pencarian Harun Masiku di negara-negara internasional sebagai buronan. Meski demikian, KPK hingga kini belum memaparkan detiail negara mana saja yang memberikan respon terhadap red notice tersebut.
Singapura menjadi salah satu negara yang diduga menjadi tempat persembunyian sang buronan. KPK telah menjalin ekstradisi Indonesia-Singapura untuk menangkap Harun Masiku.
“Kami sangat gembira dengan adanya perkembangan yang terakhir adalah dibuka apa perjanjian ekstradisi, kesepakatan kedua belah negara, nah ini yang jadi masalah mudah-mudahan perlintasan sudah mulai dibuka,” imbuh Karyoto.
KPK sendiri dikabarkan telah menggelar operasi penggeledahan rumah Harun Masiku untuk menemukan petunjuk keberadaannya. Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, membenarkan adanya penggeledahan beberapa tempat yang berhubungan dengan sang koruptor.
Baca Juga: KPK Terima Kunjungan 45 Finalis Puteri Indonesia Untuk Dibekali Nilai-nilai Anti-Korupsi
“Kami pantau memang benar bahwa KPK telah melakukan penggeledahan di beberapa titik-titik dalam rangka mencari Harun Masiku," kata Tumpak di Gedung KPK Lama C-1, Kuningan, Jakarta Selatan, Januari 2022 lalu.
Eks penyidik KPK, Novel Baswedan mengaku pernah menawarkan diri untuk diikutsertakan dalam pencarian sosok koruptor tersebut. Namun KPK mengklaim bahwa mereka tidak pernah dihubungi Novel. KPK menyatakan membuka pintu jika Novel ingin dilibatkan dalam pencarian Harun Masiku.
“Dia punya nomor telepon saya kalau memang itu mau menawarkan, silahkan kami membuka pintu kalau memang mau berkolaborasi,” imbuh Karyoto.
Alasan Novel Baswedan soal KPK dulu tak bisa menangkap Harun Masiku
Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, pun angkat bicara soal Harun Masiku yang seakan sulit ditangkap pada KPK eranya maupun KPK di masa Firli Bahuri. Dalam cuitannya, Novel membeberkan alasan kenapa dahulu pihaknya belum dapat menangkap buronan kakap tersebut.
“Terkait dengan buronan Harun Masiku, ada yang bertanya kenapa ketika kami di KPK tidak ditangkap, dan sekarang kami mengkritik Firli dkk. Walaupun sebenarnya semua sudah terungkap di media selama ini, tapi bagus juga bila digambarkan agar jelas,” cuit Novel Baswedan.
Berita Terkait
-
Novel Baswedan Blak-blakan Alasan KPK Dulu Tak Bisa Tangkap Harun Masiku
-
KPK Ajak Masyarakat Buru Harun Masiku, Netizen: Nanti Ditangkap, Dipenjara Hanya Dua Tahun
-
Harun Masiku Belum Ditangkap sejak Januari 2020, KPK: yang Tahu Segera Lapor!
-
Lapor Jika Tahu Keberadaan Harun Masiku, KPK: Jangan hanya Bicara di Ruang Publik
-
2 Tahun Bebas Berkeliaran, KPK Kini Minta Bantuan Masyarakat Tangkap Buronan Harun Masiku
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah