Suara.com - Novel Baswedan, eks penyidik senior KPK, baru-baru ini membuat sebuah cuitan di twitter dengan memberikan sebuah penjelasan mengapa KPK pada eranya tidak menangkap buronan Harun Masiku. Bahkan, sekarang Novel Baswedan dengan gencarnya melakukan kritik terhadap kasus tersebut.
Cuitan tersebut diunggah Novel Baswedan pada akun Twitter pribadinya @nazaqistsha pada Senin (23/5/2022). “Terkait dgn buronan Harun Masiku, ada yg bertanya kenapa ketika kami di KPK tdk ditangkap, dan skrg kami mengkritik Firli dkk. Walaupun sebenarnya semua sdh terungkap dimedia selama ini, tp bagus jg bila digambarkan agar jelas. Berikut penjelasannya,” tulis Novel Baswedan.
Di bawah cuitan tersebut, Novel Baswedan juga memberikan penjelasan bahwa ada 3 hal penting yang menjadi masalah.
Pertama, pada saat tim KPK melakukan OTT terhadap kasus tersebut, kata Novel, tim KPK diintimidasi oleh oknum tertentu dan Firli Bahuri dan kawan-kawannya diam saja
Kedua, tim yang melakukan penangkapan tersebut dilarang untuk melakukan penyidikan (berangkat karena dianggap tidak bisa dikendalikan). Ketiga, sekarang orang-orang tersebut telah sukses disingkirkan oleh Firli Bahuri dan kawan-kawannya.
Sontak cuitan tersebut mendapat berbagai komentar dari warganet, salah satunya ada yang memberikan komentar.
“kacau sudah politik & hukum di wakanda, besok kalau sudah mati semua baru tahu rasanya,” tulis salah seorang warganet.
“Dalam perang para sandera diperlakukan untuk tukar tambah kepentingan….di film kaya gitu deh,” tulis komentar warganet lain.
"pantas saja sampe sekarang si harun masiku tdk pernah tertangkap. Mkasi penjelasannya Bang,” tulisnya.
Untuk diketahui, sebelumnya eks penyidik senior KPK, Novel Baswedan memberikan tawaran bantuan kepada lembaga antirasuah untuk mencari buronan Harun Masiku, atas kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI.
Bahkan, Novel Baswedan mengatakan tidak membutuhkan waktu lama untuk menangkap Harun masiku. Hal tersebut juga merupakan jawaban atas pernyataan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Karyoto yang mengaku tidak mengetahui keberadaan Harun masiku.
Hingga tulisan ini tayang, cuitan Novel Baswedan tersebut telah di-retweet sebanyak 700 kali lebih oleh warganet. Dan mendapat tanda suka lebih dari 2,3 ribu oleh pengguna twitter dan mendapat 156 lebih komentar.
Kontributor : Agung Kurniawan
Berita Terkait
-
Akhirnya! KPK Temukan Barang Bukti Yang Dibakar Oknum Pegawai Di Kasus Suap Walkot Ambon Richard Louhenapessy
-
Terpopuler: Penampakan Wajah Ayu Ting Ting Saat Nonton NCT Dream, Aksi Pria di Majalengka yang Ancam Ledakan Bom
-
KPK Telisik Aliran Uang Hingga Campur Tangan Wali Kota nonaktif Richard Louhenapessy dalam Izin Usaha di Kota Ambon
-
Kekayaan Lili Pintauli Nambah Terus Meski Gajinya Dipotong, Dari Mana Asal Hartanya?
-
Disebut Kena Sanksi Pemotongan Gaji, Harta Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Naik Hampir Rp500 Juta
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'