Suara.com - Ustaz Haikal Hassan akhirnya buka suara usai dituding sebagai pengkhianat oleh sesama tokoh agama, Habib Bahar bin Smith. Padahal, kedua tokoh yang biasa terlihat kompak sama-sama tergabung aktif dalam gerakan Aksi 212.
Adapun tuduhan tersebut dilayangkan oleh Bahar bin Smith lantaran Haikal Hassan menerima kemenangan presiden Joko Widodo saat pemilihan presiden 2019 silam.
Sebagai informasi, Ustaz Haikal Hassan sebelumnya memberikan dukungan keras kepada pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat pemilihan presiden tersebut.
Namun, Haikal Hassan menerima keputusan yang dibuat oleh KPU yakni menyatakan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Ia berbagi kisah tersebut saat diundang menjadi bintang tamu podcast yang ditayangkan di kanal pribadi Refly Harun pada Sabtu (21/5/2022).
"Dan akhirnya kita mendukung habis pak Prabowo, agar lima tahun ke depan bangsa lebih baik. Dan ternyata hasil diputuskan oleh MK di malam hari yang menang adalah pak Jokowi, selama apa boleh buat saudara?," ucap Hassan Haikal yang kemudian dikoreksi oleh Refly bahwa pengumuman diputuskan oleh KPU.
Haikal Hassan menegaskan kepada Refly bahwa dirinya taat hukum dan taat aturan terkait dengan hasil pemilihan presiden tersebut.
"Yang penting pada waktu itu kami berpikir bahwa lima tahun ke depan jangan sampai Pak Jokowi lagi. Namun ketika beliau terpilih lagi, pilihan kami cuma satu kami taat hukum, kami ikut aturan," tegas Haikal Hassan.
Dalam kesempatan yang berbeda, muncul sebuah video viral yang menayangkan sosok Habib Bahar bin Smith memberikan cap pengkhianat pada Haikal Hassan dan Prabowo Subianto.
Video tersebut dibagikan oleh Twitter @mahasiswigenz pada Rabu (11/5/2022) lalu.
“Prabowo pengkhianat, Haikal Hassan pengkhianat enggak ada urusan sama ana, antum jangan sebut-sebut nama pengkhianat didepan ana Haikal Hassan pengkhianat!” ucap Bahar bin Smith.
Soal tuduhan sebagai pengkhianat, Haikal Hassan tak ambil pusing. Ia kukuh bahwa yang terpenting adalah menaati hukum dan berkontribusi kepada masyarakat.
"Jadi karena itu prof, orang melabeli ustaz, orang melabeli politisi, dan kalau saya berprinsip saya tidak akan ambil pusing dengan label apapun yang dilekatkan selama kita berkontribusi," lanjut Haikal dalam podcast Refly Harun.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Arahan Presiden Joko Widodo untuk Tidak Terburu-buru Bicara Calon Presiden 2024 Dianggap Wajar Politikus PDI Perjuangan
-
Pastikan Ketersediaannya, Jokowi Minta Luhut Urus Minyak Goreng di Jawa-Bali
-
Tugas Luhut Bertambah Lagi, Diminta Jokowi Urus Minyak Goreng Jawa-Bali
-
Sempat Disentil 'Copras-Capres', Ganjar Pranowo Langsung Lakukan Ini Atasi Banjir Rob di Kawasan Pantura
-
Presiden Jokowi akan Kucurkan Bonus untuk Atlet Berprestasi di SEA Games 2021
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia