Suara.com - Kepala negara Amerika Serikat, Jepang, India dan Australia bertemu di Tokyo untuk memperkuat aliansi melawan pengaruh Cina. Namun perselisihan antara India dan AS soal invasi Rusia masih membayangi jalannya pertemuan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan keempat negara sedang menghadapi "masa-masa kegelapan dalam sejarah kita bersama,” katanya merujuk pada invasi Rusia terhadap Ukraina.
Krisis ini "lebih dari sekedar isu Eropa, ia adalah isu global,” imbuhnya.
Keempat negara, yang tergabung dalam forum keamanan Quadrilateral Security Dialog atau Quad, mencanangkan keterbukaan akses terhadap kawasan Indo-Pasifik dan penanggulangan krisis iklim sebagai agenda utama dalam KTT di Tokyo, Selasa (24/5).
Dibentuk sebagai aliansi negara-negara demokratis melawan Cina pada 2017 lalu, Quad kini menjadi kendaraan diplomasi AS untuk kawasan Indo-Pasifik.
"Ini adalah soal demokrasi melawan autokrasi, dan kita harus memastikan bahwa kita akan berhasil,” tutur Biden di awal KTT.
Dalam menghadapi pengaruh Cina, Perdana Menteri Fumio Kishida mengimbau negara Quad untuk "mendengarkan dengan seksama” aspirasi negara-negara jiran di Indo-Pasifik, "untuk membantu menanggulangi tantangan yang mereka hadapi.”
"Tanpa berjalan bersama dengan negara-negara di kawasan, kita tidak akan berhasil,” kata dia, merujuk kepada upaya diplomasi Cina merajut aliansi dengan negara-negara Asia, hingga ke Kepulauan Pasifik, termasuk Kepulauan Solomon.
Hari Selasa (24/5), Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan rencana lawatan Menlu Wang Yi ke delapan negara Kepulauan Pasifik, antara 26 Mei hingga 4 Juni mendatang.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Tipis di Tengah Kekhawatiran Resesi dan Lockdown China
Sementara itu, KTT di Tokyo digunakan oleh para kepala negara untuk bertemu secara langsung dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang baru terpilih 21 Mei silam.
Dialog damai India dan AS Betapapun, perselisihan antara AS dan India terkait hubungan dagang dengan Rusia masih membayangi jalannya pertemuan puncak di Tokyo. Analis meyakini, Biden akan berusaha menggunakan pendekatan lunak kepada Modi.
"Hukum internasional, hak asasi manusia harus selalu ditegakkan, terlepas di mana pun ia dilanggar di dunia,” kata Biden dalam pembukaan KTT.
Sejauh ini, India bersikap abstain terhadap tiga resolusi Sidang Umum PBB yang mengecam Rusia terkait perang di Ukraina.
India dan Rusia disatukan kedekatan sejarah yang berakar pada Perang Dingin. India adalah satu-satunya anggota Quad yang bersikap abstain dalam invasi di Ukraina.
Pemerintah di New Delhi, yang sejak lama bergantung pada impor senjata dari Rusia, juga tidak jengah menyambut tawaran Moskow membeli minyak dengan harga diskon, ketika barat menjatuhkan embargo pada bulan Maret silam.
Berita Terkait
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Jay Idzes Bangga Lini Belakang Sassuolo Membaik, Namun Akui Kekalahan Dramatis di Mapei
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Luka Doncic Alami Cedera Jari dan Kaki Kiri, Absen Sepekan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri', Pengacara Nadiem Bantah Atur Proyek Chromebook
-
Sudah Diizinkan Hakim untuk Pindah, Jaksa Agung Ngotot Minta Anak Riza Chalid 'Dikembalikan'!
-
Jakarta Punya 111 Stasiun Aktif Jaga Lingkungan, Warga Akui Pentingnya Data Valid Kualitas Udara
-
Sambangi KPK, Pelapor Ketua Bawaslu Serahkan Bukti Dugaan Korupsi Proyek Renovasi Gedung
-
Prabowo Wacanakan Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, DPR Langsung 'Todong' Syarat: Uji Coba di NTT
-
Bikin Merinding, Video Viral Penyelamatan Pria yang Celananya Dimasuki Ular Kobra
-
Umrah Mandiri Jadi Sorotan, Wamenhaj: Itu Keniscayaan Karena Arab Saudi Sudah Buka Gerbang Lebar
-
Penumpang Asal Medan Tewas di Kursi Tunggu Bandara Soetta, Benarkah 'Death on Arrival' Penyebabnya?
-
Tragedi Pohon Tumbang di Pondok Indah: Pemprov Gercep Siapkan Penyangga dan Pemangkasan
-
Ricuh di PN Jaksel: Polisi dan Pendukung Aktivis Khariq Anhar Saling Dorong Rebut Poster