Suara.com - Warga di Kecamatan Bulango Ulo Kabupaten Bone Bolange Provinsi Gorontalo memblokade pekerjaan pembangunan waduk di wilayah tersebut. Proyek Waduk Bulango Ulo yang termasuk dalam salah satu pembangunan proyek nasional dihentikan warga lantaran pembayaran lahan belum tuntas.
Warga yang berunjuk rasa tersebut tergabung dalam Gerakan Masyarakat Mei Berdarah (Gema Merah) menggelar aksi blokade pada Rabu (25/5/2022).
Koordinator aksi Yamin Mahmud mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut terjadi karena keterlambatan pembayaran proyek strategis nasional pembangunan Waduk Bulango Ulu.
Ia mengemukakan, keterlambatan dipicu inkonsistensi aturan yang diterapkan Badan Pertanahanan Nasional (BPN) Bone Bolango dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II.
“Kami menuntut agar pembayaran ini dilakukan dengan adil dan transparan dan kinerja pejabat pembuat komitmen tanah dievaluasi atau jika bisa mengundurkan diri,” katanya seperti dikutip Gopos.id-jaringan Suara.com.
Selain itu, ia juga menyatakan penolakan terjadinya pengurangan harga tanah yang dilakukan secara sepihak, sehingga tidak jelas waktu pembayarannya.
“Kami menolak harga tanah sekarang karena tidak sesusai dengan perjanjian awal,” ungkapnya.
Hingga saat ini, ia mengungkakpkan baru 20 persen pembayaran tanah warga terdampak pembangunan proyek Waduk Bulango Ulu yang sudah berjalan dua tahun.
Lebih lanjut, Yamin Mahmud mengatakan, masyarakat hanya menjadi penonton dan mendengarkan kebisingan pengerjaan yang melaksanakan aktivitas pekerjaan pembangunan waduk.
Baca Juga: Jamin Keamanan Proyek Strategis Nasional, Kapolda Jateng Jateng Tinjau PLTU Batang
“Kami meminta kepada para pekerja segera meninggalkan lokasi pekerjaan dan jangan sekali kali melakukan aktivitas sebelum permintaan kami terpenuhi. Bayar dulu ganti rugi kami baru bisa melanjutkan pekerjaan,” katanya.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga melakukan pengusiran pekerja dan penutupan gerbang kantor Hutama Karya dan Bumi Perkasa.
Berita Terkait
-
Anggota Komisi III DPR Tegaskan Penambangan Batu Andesit di Desa Wadas Bukan Proyek Strategis Nasional
-
Jadi Proyek Strategis Nasional, Pembangunan Bendungan Pamukkulu dan Irigasi Baliase Perlu Gerak Cepat
-
Walhi Sebut Proyek Strategis Nasional di Jawa Barat Jadi Pemicu Kerusakan Lingkungan dan Konflik Sosial
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?