Pemimpin minoritas Senat dari faksi Republik Mitch McConnell memang menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengecam penembakan tersebut, tetapi tidak lebih dari itu.
“Ini benar-benar memuakkan. Memuakkan mengingat kehidupan anak-anak tidak berdosa dicuri oleh kebrutalan yang tidak masuk akal ini,” tukasnya.
Pernyataan itu langsung dikritisi pemimpin mayoritas Senat dari faksi Demokrat, Chuck Schummer, yang meminta mitra-mitranya dari Partai Republik untuk mengesampingkan lobby organisasi dan perusahaan senjata api dan bersedia berkompromi untuk mencapai aturan pengendalian senjata api yang lebih ketat.
“Masalah di Senat sederhana. Terlalu banyak anggota di sisi lain (Partai Republik.red) yang tidak melihat penderitaan rakyat Amerika. Terlalu banyak anggota di sana yang lebih peduli pada NRA (National Riffle Association, red.) dibanding keluarga yang berduka karena menjadi korban kekerasan. Sebagaimana yang telah saya sampaikan, warga Amerika lelah dan muak dengan penembakan massal. Mereka lelah dan muak dengan peringatan soal keberadaan penembaka aktif. Mereka lelah dan muak melihat anak-anak mereka yang berusia 9, 10 dan 11 tahun, ditembak di sekolah.”
Kompromi Legislatif Tak Pernah Tercapai
Sebagian anggota Kongres pernah berupaya mencapai kompromi legislatif yang mensyaratkan pemeriksaan latar belakang lebih lanjut dari pembeli senjata api, memperpanjang kerangka waktu untuk pemeriksaan tersebut, dan melarang penjualan senjata api lewat internet. Pada tahun 1994-2004 Amerika telah melarang penjualan senjata serbu yang kerap digunakan dalam penembakan massal, dan menurut polisi juga digunakan oleh penembak hari Selasa. Kongres gagal memperbarui undang-undang ini.
Upaya legislatif untuk memperketat undang-undang kepemilikan senjata api telah ditentang keras oleh para pelobi bagi produsen senjata api dan anggota-anggota parlemen pendukung kepemilikan senjata api, dengan alasan hal ini merupakan hak warga yang dijamin oleh Konstitusi Amerika.
Insiden penembakan di Robb Elementary School hari Selasa adalah yang paling banyak menelan korban jiwa di Texas, dan salah satu yang paling banyak menelan korban jiwa di Amerika setelah serangan di Sandy Hook Elementary School di Newtown, Connecticut yang menewaskan 26 orang, termasuk 20 siswa.
Konvensi Nasional Di Texas
Baca Juga: Daftar Penembakan Sekolah di Amerika Serikat Selama 2022, Terbaru di Texas
Gubernur Negara Bagian Texas Greg Abbott mengidentifikasi penembak sebagai Salvador Ramos yang juga bersekolah di kota Uvalde. Kantor-kantor media mengutip aparat penegak hukum yang mengatakan Ramos membeli dua senjata serbu dan 375 amunisi setelah ulang tahun yang ke 18 beberapa minggu lalu. Ia memasang foto-foto senjata yang dibelinya itu di media sosial. Abbott dan istrinya Cecilia menyampaikan “belasungkawa dan menyerukan kepada seluruh warga Texas untuk menunjukkan dukungan kuat pada mereka yang menderita.”
Sentimen serupa disampaikan anggota faksi Republik dari negara bagian Texas, Ted Cruz.
Abbott dan Cruz adalah sebagian tokoh Partai Republik, termasuk mantan presiden Donald Trump, yang dijadwalkan hadir dalam konvensi nasional National Riffle Association NRA Jumat nanti (27/5). (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Daftar Penembakan Sekolah di Amerika Serikat Selama 2022, Terbaru di Texas
-
Penembakan Brutal di Sekolah di Amerika Serikat, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI yang Tewas
-
11 Fakta Penembakan di Texas, Puluhan Korban Berjatuhan 19 Anak-anak dan 2 Orang Dewasa
-
Pelatih NBA Berduka Atas Insiden Penembakan di Texas, Teringat Sang Ayah
-
Profil Salvador Ramos, Pelajar SMA Pelaku Penembakan Keji Sebuah SD di Texas
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Ajukan Perda untuk Perkuat Peran Pondok Pesantren
-
Kabar Meteor Jatuh di Cirebon Bikin Geger, Polisi Langsung Cek ke Lokasi
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?