Suara.com - Sebagai langkah optimalisasi penerimaan negara dari sektor cukai dan penurunan tingkat peredaran barang kena cukai (BKC) ilegal, Bea Cukai kembali menggelar Operasi Gempur tahun ini. Operasi pengawasan BKC yang dilaksanakan oleh seluruh instansi vertikal Bea Cukai secara serentak dan terpadu tersebut dilaksanakan pada 17 Mei - 18 Juni 2022.
Operasi ini diharapkan dapat menekan peredaran rokok ilegal hingga ke angka 3% dari 4,86%, meningkatkan permintaan BKC legal, dan mengoptimalkan penerimaan cukai yang berdampak pada penerimaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk menopang beberapa sektor penting di daerah, seperti pembiayaan kesehatan, penegakan hukum, hingga kesejahteraan petani dan buruh pabrik rokok.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, berdasarkan data penindakan Bea Cukai secara nasional, pada 2018 sampai April 2022, terjadi peningkatan intensitas dan kualitas penindakan BKC oleh Bea Cukai. Bahkan tahun ini, hingga April 2022, telah terlaksana 7.666 kali penindakan rokok ilegal dengan barang bukti berupa 162,6 juta batang rokok dan 567 kali penindakan miras ilegal dengan barang bukti berupa 42.291 liter minuman beralkohol.
Penindakan BKC ilegal yang dilaksanakan Bea Cukai tersebut didominasi oleh penindakan terhadap rokok dan minuman beralkohol ilegal yang dipasarkan melalui penjualan online dengan pengangkutan/pengiriman menggunakan jasa ekspedisi.
"Ini merupakan modus baru pemasaran dan distribusi BKC ilegal. Sebelumnya, beberapa modus penyelundupan BKC ilegal yang umum ditemukan ialah dengan menggunakan high-speed craft melalui pesisir, pelanggaran fasilitas, impor ilegal melalui pelabuhan utama, serta modus produksi BKC ilegal yang dilakukan di rumah tinggal," ujar Nirwala.
"Operasi Gempur tahun ini dilaksanakan untuk mengatasi terjadinya tren kenaikan produksi hasil tembakau yang diikuti dengan kenaikan produksi rokok ilegal untuk memenuhi permintaan pasar. Seperti kita ketahui, kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih berdampak pada meningkatnya permintaan rokok murah," tambahnya.
Nirwala juga mengungkapkan upaya Bea Cukai dalam memberantas Bea Cukai akan semakin optimal dengan bantuan berbagai instansi terkait dan masyarakat.
"Sinergi menjadi hal penting dalam menyukseskan Operasi Gempur. Untuk itu, kami bersinergi dengan aparat penegak hukum seperti memperkuat perjanjian kerja sama dengan TNI dan Polri untuk memperlancar koordinasi antarinstansi di daerah, mengoptimalkan joint program bersama Ditjen. Pajak, serta bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam pemanfaatan DBHCHT serta pelaksanaan sosialisasi dan operasi pasar bersama. Kami berharap agar tujuan operasi ini, yaitu menurunkan tingkat peredaran BKC ilegal yang pada akhirnya untuk mengoptimalkan penerimaan negara dapat tercapai," ujar Nirwala.
Ia mengimbau masyarakat untuk aktif berkontribusi dalam Operasi Gempur ini.
Baca Juga: Bea Cukai Berikan Pelayanan kepada Pelaku Usaha Dalam Negeri untuk Optimalkan Kinerja Ekspor
"Kepada para pengusaha maupun pedagang BKC, berhenti menawarkan, menjual, atau mengedarkan BKC ilegal, terutama rokok ilegal! Untuk masyarakat, segera laporkan ke kantor Bea Cukai terdekat atau dapat juga menghubungi Bravo Bea Cukai 1500225 jika ada indikasi peredaran BKC ilegal," tegasnya.
Berita Terkait
-
Lagi, Bea Cukai antar Ekspor ke Cina dan 2 Negara Ini
-
Tingkatkan Sinergi Antar Instansi, Kantor Bea Cukai Yogyakarta Gelar Coffee Morning Bersama Komunitas Bandara YIA
-
Bea Cukai Sosialisasikan Ketentuan Cukai di Tiga Kota Berbeda
-
Modus Pengiriman Melalui Jasa Titipan, Bea Cukai Jateng-DIY Berhasil Amankan 2,4 juta Rokok Ilegal
-
Baru Tiba Dari Jerman, Petugas Bea Cukai Periksa Mobil Formula E di JIS Ancol
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang