Suara.com - Kabar duka datang dari cendekiawan muslim, KH Buya Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada hari ini, Jumat, 27 Mei 2022. Buya Syafii mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta sekitar pukul 10.15 WIB. Simak rekam jejak Buya Syafii Maarif berikut.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu dimakamkan di Pemakaman Husnul Khotimah yang terletak di Dusun Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo selepas waktu Salat Ashar tadi. Sebelum meninggal Buya Safii juga sempat mendapat perawatan di rumah sakit akibat terkena serangan jantung ringan pada akhir Maret lalu.
Rekam Jejak Buya Syafii Maarif
Buya Syafii Maarif semasa hidupnya dikenal sebagai seorang ulama moderat dan sejarawan. Ia berasal dari Sumpur Kudus, Sawahlunto, Sumatera Barat. Sebelum menjadi cendikiawan muslim, pria kelahiran Minangkabau itu mengawali kariernya dengan menjadi guru di sekolah Muhammadiyah di pulau Lombok pada tahun 1957 silam.
Dia juga tetcatat pernah menjadi Dosen Sejarah dan Kebudayaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun ajaran 1964-1969. Selain itu, Buya Safii menghabiskan sekitar 27 tahunnya di IKIP Yogyakarta, ia mengampu sejarah Asia Tenggara hingga filsafat sejarah.
Diketahui Buya Safii berhasil meraih gelar doktor dari program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Tengah, Universitas Chicago, AS, dengan disertasi: Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, Buya Syafii giat dalam organisasi keagamaan Muhammadiyah dan dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua PP Muhammadiyah pada tahun 1995. Selesai masa jabatan tersebut, kariernya terus naik hingga menduduki pucuk pimpinan Muhammadiyah ke-13 pada 1998-2000.
Dua tahun memimpin, Buya Safii dinilai berhasil membawa oraganisasi Muhammadiyah ke jalur Khittahnya. Atas keberhasilannya itu, para peserta mukhtamar Muhammadiyah kembali memilih Buya Safii sebagai ketua PP Muhammadiyah pada 2000-2005.
Waktu itu, dia tengah menggantikan posisi Amien Rais mantan tokoh PAN yang kini tengah mendirikan partai ummat. Kemudian posisi Buya Safii sebagai PP Muhammadiyah kala itu digantikan oleh Din Syamsuddin, yang kini mendirikan Partai Pelita.
Selesai menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah, dia kemudian mendirikan Maarif Institute. Sebelumnya, Buya Safii aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di samping itu, ia juga aktif menulis dan telah menuangkan pikirannya dalam bentuk buku.
Karya Buya Syafii Maarif
Berikut ini beberapa karya tulis Buya Safii:
1. Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia (1983)
2. Dinamika Islam (1984)
3. Islam, Mengapa Tidak? (1984)
Berita Terkait
-
Kenang Buya Syafii Maarif, Mantan Wali Kota Solo: Nasionalisme Sejati, Selalu Membicarakan Kebangsaan
-
Sampaikan Selamat Jalan, Uskup Rubiyatmoko Sanjung Perjuangan Iman Buya Syafii Maarif
-
Romo Santo Kenang Buya Syafii: Saat Gereja Diserang Teroris, Beliau Langsung Datang Naik Sepeda
-
PGI Usulkan Mendiang Buya Syafii Maarif Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
-
Persekutuan Gereja Indonesia Sebut Buya Syafii Sosok Teladan, Berharap Kelak Dinobatkan Pahlawan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden
-
Akses Berobat Dipermudah: Pasien JKN Bisa Langsung ke RS Tanpa Rujukan Berlapis
-
Gubernur Bobby Nasution Dukung LASQI Kenalkan Islam ke Generasi Muda Lewat Seni
-
YLBHI Desak Komnas HAM Tak Takut Intervensi dalam Kasus Munir
-
Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan