Suara.com - Parlemen Irak mengesahkan undang-undang yang melarang normalisasi hubungan dengan Israel, di saat beberapa negara Arab menjalin hubungan formal. Bagi yang melanggar akan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Parlemen Irak pada Kamis (26/05), mengesahkan undang-undang yang mengkriminalisasi normalisasi hubungan apapun, termasuk hubungan bisnis, dengan Israel.
Undang-undang tersebut mengatakan bahwa siapapun yang melanggar hukum akan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup. Undang-undang itu mendapat persetujuan 275 dari total 329 anggota parlemen.
Sebuah pernyataan dari parlemen mengatakan undang-undang itu adalah "cerminan sejati dari kehendak rakyat." Tidak jelas bagaimana undang-undang itu akan diterapkan, lantaran Irak tidak pernah mengakui negara Israel sejak berdiri pada tahun 1948.
Warga dan perusahaan Irak juga tidak dapat mengunjungi Israel, serta menjalin bisnis bersama. Namun, undang-undang baru menindaklanjuti lebih jauh, dengan mengkriminalisasi setiap upaya untuk menormalkan hubungan dengan Israel.
Undang-undang itu diusulkan oleh ulama Syiah Moqtada al-Sadr yang partainya memenangkan lebih banyak kursi di parlemen dalam pemilihan Oktober lalu.
Dia menentang hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan Israel. "Menyetujui undang-undang itu bukan hanya kemenangan bagi rakyat Irak, tetapi juga bagi para pahlawan di Palestina dan Hizbullah di Lebanon," kata anggota parlemen Syiah Irak Hassan Salim.
Anggota parlemen dari partai Sadr mengatakan mereka mengusulkan undang-undang untuk mengekang klaim partai-partai oposisi yang didukung Iran bahwa Sadr membuat koalisi dengan Sunni dan Kurdi yang mungkin memiliki hubungan rahasia dengan Israel.
Tanggapan AS atas undang-undang baru Irak Amerika Serikat mengatakan sangat terganggu oleh undang-undang Irak.
Baca Juga: AS Menangkap Pria Irak Atas Rencana Pembunuhan George Bush
"Selain membahayakan kebebasan berekspresi dan mempromosikan lingkungan antisemitisme, undang-undang ini sangat kontras dengan kemajuan yang telah dibuat tetangga Irak dengan membangun jembatan dan menormalkan hubungan dengan Israel, menciptakan peluang baru bagi orang-orang di seluruh kawasan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan.
Beberapa negara Teluk, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain, menjalin hubungan dengan Israel berlatar belakang keprihatinan bersama tentang ancaman yang mungkin ditimbulkan Iran terhadap wilayah tersebut.
Arab Saudi, sekutu dekat AS, telah menjadikan kondisi normalisasi apa pun dengan Israel, dan pencarian warga Palestina untuk menjadi negara bagian di wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 harus ditangani. yas/ha (Reuters, AP)
Berita Terkait
-
2 Target Berat Pelatih Baru Timnas Indonesia, Cuma Punya Persiapan Kurang dari Dua Tahun!
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga Pintu Geser 50 Jutaan, Kabin Lega dan Bertenaga
-
Promo Superindo Hari Ini 27 Oktober 2025: Diskon Daging, Buah & Kebutuhan Harian
-
Cara Convert Pulsa ke DANA dengan Mudah, Praktis untuk Belanja
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google